FTNews, Jakarta— Peluang Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka untuk menang Pemilu Presiden dalam satu putaran terlihat semakin menguat. Hal itu terlihat dari sejumlah Lembaga survey yang baru saja meluncurkan hasil survey terbarunya.
Indonesia Polling Stations (IPS) misalnya, yang melaunching hasil surveynya pada Selasa (16/1/2024) menyebut elektabilitas Prabowo-Gibran meraih elektabilitas 51,8 persen, Anies-Muhaimin 21,3 persen dan Ganjar-Mahfud 19,2 persen. Survei IPS ini dilakukan pada 7-13 Januari 2024.
Sehari sebelumnya, Senin (15/1/2024) SPIN juga meluncurkan hasil survey yang dilakukan pada 8-14 Januari. Hasilnya, Prabowo-Gibran meraih 50,9 persen, Ganjar-Mahfud 23,5 persen, dan Anies-Muhaimin 18,7 persen.
Juru Bicara TKN Prabowo-Gibran Putri Komarudin mengatakan, saat ini seluruh Parpol yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) terus berupaya agar Paslon nomor urut dua yang diusung dapat memenangkan Pilpres dalam satu putaran.
“Kami seluruh kader partai yang berada di Koalisi Indonesia Maju terus berupaya untuk meraih kemenangan dalam sekali putaran,” kata Puteri, Selasa (16/1/2024).
Anggota Komisi XI DPR RI Fraksi Partai Golkar ini menjelaskan, keberlangsungan Pilpres 2024 satu putaran akan sangat menghemat anggaran negara. Pasalnya, apabila Pilpres 2024 berlangsung dua putaran maka akan mengalokasikan anggaran sekitar Rp 17,3 triliun.
“Pastinya akan sangat menghemat anggaran negara. Karena apabila Pilpres berlangsung dua putaran, maka negara perlu mengalokasikan lagi tambahan anggaran sekitar Rp17,3 triliun,” jelas Puteri, dilansir laman resmi Partai Golkar.
Politikus muda Partai Golkar ini mengakui harapan agar Pilpres 2024 berlangsung tetap satu putaran tetap dipupuk TKN Prabowo-Gibran sekalipun APBN 2024 sudah menyiapkan cadangan anggaran untuk antisipasi.
“Supaya tambahan anggaran tersebut bisa digunakan untuk kepentingan lain yang juga prioritas,” ungkap Puteri.
Puteri menerangkan, anggaran Pilpres 2024 putaran kedua yang tak jadi digunakan bisa dimanfaatkan untuk mendukung percepatan penurunan stunting, perbaikan fasilitas kesehatan, pendidikan, penyaluran subsidi pupuk hingga penguatan berbagai bantuan sosial.
“Seperti mendukung percepatan penurunan stunting, perbaikan fasilitas kesehatan dan pendidikan, penyaluran subsidi pupuk, hingga penguatan berbagai bantuan sosial,” tandas Puteri.***
