Jelang Pilpres 2024, Indikator Politik: Elektabilitas Prabowo-Gibran Tertinggi 45,79 Persen
FTNews, Jakarta — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei teranyar menjelang pemilihan presiden (Pilpres) 2024 menyebutkan elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, tepat masih unggul sebesar 45,79 persen.
Elektabilitas kedua dan ketiga masing-masing ditempati paslon nomor urut 1 Anies-Cak Imin sebesar 25,47 persen, sedangkan posisi buncit alias dasar ditempati paslon Ganjar-Mahfud dengan 22,96 persen. Sementara 5,78 persen pemilih tidak tahu.
“Prabowo unggul terutama karena saat ini ia masih paling dikenal, paling disuka
ketimbang, dan sekaligus unggul dalam berbagai kegiatan sosialisasi ketimbang
capres lain,” ujar Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi dalam paparannya yang dipantau, Kamis (18/1/2024).
Survei ini diambil sebelum debat capres ketiga berlangsung, ujar dia, tapi yang jelas terjadi stagnasi elektabilitas Prabowo-Gibran dari hasil survei sebelumnya. Sedangkan Anies mengalami kenaikan 25 pesen, sementara tren penurunan terjadi pada Ganjar.
Menurut Burhanuddin, dukungan spontan Prabowo dan Anies sepanjang 2023 memiliki tren yang meningkat, tapi tren peningkatan Anies lebih landai. Sementara Ganjar memiliki tren yang meningkat hingga Oktober 2023, tapi kemudian menurun.
Pada simulasi tiga nama capres, kata dia, Prabowo memiliki tren peningkatan yang cepat pada periode Maret-Juni 2023, relative stagnan atau meningkat landai hingga menjelang penutupan pendaftaran KPU, dan meningkat cepat setelah batas akhir pendaftaran di KPU.
Sementara paslon Ganjar-Mahfud, ujar Burhanuddin, relatif stabil di puncak perolehan suara sejak 2022 hingga menjelang batas akhir pendaftaran di KPU, lalu menurun cepat pasca penutupan pendaftaran KPU, dan hingga saat ini trennya masih menunjukkan penurunan.
“Anies, sejak akhir 2022 hingga pertengahan 2023 memiliki tren yang menurun, kemudian stagnan hingga akhir 2023, dan memulai catatan di awal 2024 dengan sedikit peningkatan, dan berada sedikit di atas Ganjar,” kata Burhanuddin.
Dia mempertanyakan stagnasi apakah Prabowo-Gibran berlanjut sampai bulan depan? Kalau iya berarti kemungkinan 2 putaran terbuka, tapi kalau misalnya terjadi kejadian luar biasa, itu berarti kemungkinan 1 putaran masih terbuka buat paslon 2.
“Yang bisa saya simpulkan satu putaran belum tentu, 2 putaran juga belum tentu. Tapi kalau terjadi 2 putaran kemungkinan besar paslon nomor 2 lolos. Yang belum clear siapa yang menemani Prabowo-Gibran jika dua putaran,” jelas Burhanuddin.
Menurut dia, dalam simulasi top of mind, capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat ini konsisten berada di puncak klasemen yakni dengan perolehan 41 persen.
“Dari data kita tahu ternyata Prabowo sekarang sudah konsisten memuncaki klasemen survei berdasarkan simulasi top of mind dengan perolehan 41 persen,” kata Burhanuddin.
Namun, dia menyampaikan bahwa pertama kali elektabilitas capres nomor urut 1 Anies Baswedan mampu menyalip capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo.
“Disusul survei kali pertama secara tatap muka di mana Anies secara top of mind menyalip Ganjar Pranowo dengan perolehan 23 persen dibanding dengan 20,6 persen,” papar dia.
Burhanuddin pun menjelaskan, jumlah yang belum menentukan pilihan secara spontan tinggal 13 persen. Sebab, semakin dekat dengan pemilu, pemilih yang belum menentukan pilihan semakin kecil.
Lebih lanjut, Burhanuddin mengungkapkan tren secara top of mind Prabowo Subianto terutama sejak Oktober-November 2023 mengalami peningkatan dibanding dengan Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan.
Indikator Politik Indonesia menggelar survei secara tatap muka pada 30 Desember 2023 sampai 6 Januari 2024. Survei ini menargetkan populasi seluruh warga negara Indonesia yang punya hak pilih dalam pemilu yakni mereka yang sudah berumur 17 tahun atau lebih.
Dalam survei ini, jumlah basis sampel sebanyak 1.200 orang yang berasal dari seluruh provinsi yang terdistribusi secara proporsional. Kemudian, dilakukan oversample di 13 provinsi yakni Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Selatan, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Bali, NTT, Sulawesi Utara dan Sulawesi Selatan. Sehingga, total sampel sebanyak 4.560 responden.
Dengan asusmsi metode stratified random sampling, ukuran sampel basis 4.560 respoden memiliki toleransi kesalasan (margin of error) sekitar kurang 2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.***
Warning: Undefined variable $args in /www/wwwroot/pemilunesia.com/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-related.php on line 47