Beranda Berita Terkini Ini Respon Rencana Prabowo Jadikan Perumahan Rakyat Kementerian Tersendiri

Ini Respon Rencana Prabowo Jadikan Perumahan Rakyat Kementerian Tersendiri

Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo dalam acara Future of Indonesia Dialogue: Optimisme Dunia Usaha Dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo - Gibran, di Jakarta, Sabtu (31/8/24)?Foto: Tim Bamsoet

FTNews, Jakarta— Presiden terpilih Prabowo Subianto berencana menjadikan Perumahan Rakyat sebagai kementerian tersendiri, terpisah dari Kementerian Pekerjaan Umum. Rencana Prabowo ini mendapat banyak dukungan dari berbagai pihak, salah satunya Ketua MPR Bambang Soesatyo.

Bamsoet, begitu nama Bambang Soesatyo kerap disebut, menyatakan,  mendukung rencana Prabowo itu. Menurutnya dengan Kementerian Perumahan Rakyat berdiri sendiri  membuat bisa lebih focus menyediakan rumah yang layak huni bagi berbagai kalangan masyarakat, sekaligus menggerakan sektor perumahan sebagai penopang pertumbuhan ekonomi nasional.

Dengan demikian, pertumbuhan ekonomi nasional yang ditargetkan mencapai delapan persen oleh Presiden Terpilih Prabowo Subianto, bukanlah hal yang mustahil untuk dicapai.

Sebagaimana disampaikan Ketua Satgas Perumahan Prabowo, Hashim Djojohadikusumo, bahwa pemerintahan Prabowo setiap tahunnya menargetkan pembangunan 3 juta unit rumah.

Terdiri dari 2 juta unit rumah di pedesaan dengan melibatkan UMKM dalam konstruksi dan pembangunannya, serta 1 juta unit apartemen di perkotaan dengan melibatkan berbagai kalangan dunia usaha.

Pembangunan sektor perumahan selama 35 tahun terakhir, selalu memberi sumbangan besar bagi GDP (Gross Domestic Product). Jika dimaksimalkan, bisa menyumbang hingga 20 persen GDP.

“Untuk merealisasikan 3 juta unit rumah, pemerintah bisa melakukannya tanpa memberatkan masyarakat. Misalnya melalui pemanfaatan sumber pendanaan dari dana BPJS Ketenagakerjaan. Sesuai aturan, maksimal 30 persen atau sekitar 138 triliun dari total JHT sebesar Rp 460 triliun dapat digunakan untuk program perumahan pekerja.

Cara lainnya yakni pembentukan dana abadi perumahan rakyat, dengan cara dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang mencapai Rp 25 triliun diinvestasikan dengan skema dana abadi, sehingga jumlah pembangunan rumah yang dibantu bisa meningkat,” ujar Bamsoet dalam Future of Indonesia Dialogue: Optimisme Dunia Usaha Dalam Bermitra dan Menyongsong Pemerintahan Prabowo – Gibran, di Jakarta, Sabtu (31/8/24).***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini