Beranda Berita Terkini Ini Reaksi Erick Thohir Saat Gagal Jadi Cawapres Prabowo

Ini Reaksi Erick Thohir Saat Gagal Jadi Cawapres Prabowo

Erick Thohir bersama Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan (Dok Instagram @erickthohir)
Erick Thohir bersama Prabowo Subianto dan Zulkifli Hasan (Dok Instagram @erickthohir)

ftnews.co.id, Jakarta – Bakal calon presiden (Capres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto telah menunjuk Gibran Rakabuming Raka sebagai bakal calon wakil presiden (Cawapres) pendampingnya. Apa reaksi Erick Thohir yang elektabilitasnya terkuat sebagai pendamping Prabowo?

Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN) Saleh Partaonan Daulay mengatakan, reaksi Erick Thohir santai saja setelah tak terpilih menjadi bakal cawapres pendamping Prabowo di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Pak Erick Thohir sendiri santai aja. Enggak terlalu banyak persoalan,” ujar Saleh kepada wartawan, Selasa (24/10/2023).

Menurut Saleh, saat ini Erick Thohir sudah tidak lagi memiliki ambisi pribadi untuk menjadi wakil presiden. Bahkan tidak masalah ketika Prabowo menunjuk Gibran menjadi pendampingnya di Pilpres 2024.

“Dia (Erick) itu kelihatannya ambisi pribadinya sudah tidak jadi hal yang monumental bagi dirinya. Jadi ketika yang dipilih adalah orang lain itu nggak ada masalah,” ungkap Saleh.

Berbagai survei mengungkapkan, Menteri BUMN itu selalu tertinggi sebagai kandidat kuat sebagai bakal cawapres. Hasil Survey dan Polling Indonesia (SPIN) menyebutkan, Erick Thohir memperoleh suara responden sebesar 25,7 persen. Sementara Walikota Solo Gibran Rakabuming Raka meraih 23,1 persen.

Survei ini dilakukan pada 29 September – 7 Oktober 2023 dengan melibatkan 1.230 sampel responden yang disebar di 34 provinsi di Indonesia. Responden adalah penduduk yang berusia 17 tahun keatas atau yang telah memiliki KTP.

Sebelumnya, hasil survei Poltracking Indonesia teranyar menyebutkan Erick Thohir menduduki urutan teratas sebagai calon wakil presiden (cawapres) dari pemilih yang memiliki kedekatan dengan Nahdlatul Ulama (NU) atau Nahdliyin di Jawa Timur yakni 20,8 persen.

Survei Poltracking Indonesia itu dilakukan pada periode 25 September sampai 1 Oktober 2023 secara khusus di Jawa Timur. Dengan melibatkan 1.000 responden warga Jawa Barat yang sudah berusia 17 tahun keatas dan memiliki hak pilih.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini