ftnews.co.id, Jakarta – Ketua DPP Partai Demokrat, Herman Khaeron membeberkan isi pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) di Istana Bogor, pekan lalu.
“Tentu banyak hal yang dibicarakan antara Pak SBY dan Pak Jokowi. Yang pasti semuanya untuk kepentingan rakyat, bangsa dan negara,” ujar Herman kepada wartawan di Jakarta, Kamis (5/10/2023).
Herman menuturkan, SBY dan Presiden Jokowi sudah lama tidak berdiskusi secara intensif. Karena itulah keduanya bersepakat bertemu.
“Tentu lebih banyak diskusi isu-isu terkini dan saling konfirmasi mengenai berbagai hal. Saling berbagi pengalaman sebagai sesama negarawan dan tokoh bangsa,” papar Herman.
Dalam pertemuan selama satu jam itu, lanjut Herman mengatakan, SBY menjelaskan narasi perubahan seperti yang sering disampaikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono ke publik. “Apa yang baik dari pemerintahan-pemerintahan dan presiden-presiden sebelumnya,†katanya.
Sedangkan jika ada yang dirasa kurang optimal, kata Herman, diperbaiki agar manfaatnya bisa semakin dirasakan rakyat. Hal ini juga sudah yang selalu disampaikan Ketua Umum kami, Mas AHY dalam berbagai kesempatan.
Pada kesempatan itu SBY juga menyampaikan tentang dukungan Demokrat ke bacapres Prabowo Subianto dari Koalisi Indonesia Maju. “Memastikan bahwa kami mendukung Pak Prabowo karena kesamaan ide dan gagasan dalam membangun bangsa ini ke depannya,†jelas Herman.
Terkait tawaran menteri, kata Herman, Partai Demokrat menyerahkan sepenuhnya kepada Jokowi. “Reshuffle hak prerogatif Presiden,†tukasnya.
Demokrat menghormati hak Presiden Joko Widodo untuk memilih menteri-menterinya, atau  mempertahankan, maupun mengganti para menterinya. “Presiden tentunya ingin orang-orang terbaik yang memimpin negeri ini, membantu beliau menuntaskan amanah sebagai presiden di tahun terakhir,” ujar Herman.
