Hetifah Sjaifudian, Caleg Golkar Paling Moncer di Dapil Kaltim
FTNews, Jakarta— Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat DPP Partai Golkar Hetifah Sjaifudian berpeluang kembali ke Senayan (DPR). Perkiraan yang nyaris pasti ini lantaran perolehan suara Hetifah yang paling moncer di Dapil Kalimantan Timur.
Berdasarkan real count KPU per Minggu (3/3/2024), Hetifah telah meraup 54.141 suara dan menjadi perolehan suara tertinggi di Dapil Kaltim. Saingan terdekat Hetifah adalah Rudy Mas’ud, rekan separtainya, yang telah mengumpulkan 52.147.
Hanya dua caleg Golkar itu lah yang perolehan suaranya di Dapil Kaltim, per- Minggu (3/3) telah melampaui 50.000 lebih suara. Sementara Caleg partai lain masih berkisar 40-41.000 -an , itu pun hanya dua Caleg yakni dari Partai Kebangkitan Bangsa dan Gerindra.
Hetifah yang juga Wakil Ketua Komisi X DPR RI, menyebut, keberhasilan Golkar di Kaltim tidak lepas dari strategi yang disusun Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto yang sejak awal punya pengaruh dalam menentukan Caleg-Caleg di setiap daerah pemilihan (Dapil) termasuk Kaltim untuk berkompetisi.
“Pak Airlangga melihat ke jauh ke depan. Memperhitungkan Caleg-Caleg di Dapil untuk berkompetisi satu sama lain. Dengan mempertimbangkan unsur kekuatan partai di Dapil tersebut dan kekuatan Caleg itu sendiri. Namun, kekuatan Caleg itu tidak boleh dominan. Karena jika hanya ada satu Caleg yang terlalu kuat, maka Caleg lain pasti tidak bersemangat,” ungkap Hetifah sebagaimana dilansir laman Partai Golkar.
Perhitungan yang cermat diungkapkan wakil Komisi X DPR RI itu berhasil dieksekusi oleh Caleg-Caleg di Kaltim. Terbukti Golkar mampu mempertahankan jumlah kursi di DPR RI.
“Selain kekuatan partai, tentu Pilpres menentukan hasil positif perolehan suara Golkar. Sejak awal Golkar sebagai pengusung utama, ujung tombak pasangan Prabowo-Gibran meraih efek positif terutama di Kaltim,” ucapnya.
Hetifah meyakini kepercayaan masyarakat Kaltim terhadap keberlangsungan pemindahan Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi andil bengkaknya perolehan suara Golkar.
Karena diketahui, sejak pemindahan IKN, partai beringin memiliki keterlibatan langsung dalam mengawal proses pemindahan dan pembangunan IKN. Mulai panitia khusus (pansus) hingga keterlibatan aktif DPR melalui Komisi II yang ketuanya berasal dari Golkar.
“Masyarakat melihat dan merasakan bagaimana Golkar sangat mendukung IKN. Itu yang saya lihat memiliki dampak positif. Di sisi lain, tentu peran masing-masing caleg tidak bisa dipisahkan. Caleg-caleg Golkar mampu meyakinkan kepada masyarakat untuk kembali memberikan kepercayaan mereka dengan melihat apa yang sudah kami kerjakan. Seperti saya yang fokus di bidang pendidikan misalnya,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Hetifah, naiknya suara Golkar di Kaltim juga berasal dari pemilih pemula khususnya generasi muda. Para Caleg Golkar, termasuk dirinya, memanfaatkan medsos untuk bisa menarik suara anak muda.***