Hashim Bongkar Obsesi Prabowo yang telah Ada Belasan Tahun Lalu
FTNews, Jakarta— Adik bungsu Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo, membongkar apa yang menjadi obsesi kakaknya sejak belasan tahun lalu. Kebanyakan orang tentu mengira permasalahan stunting dan solusi mengatasinya baru-baru ini saja dimunculkan Prabowo lantaran adanya Pilpres 2024.
Orang berpikir bahwa stunting dan salah satu solusinya makan untuk anak anak dan minum susu adalah ide yang baru saja muncul demi Pilpres.
Ternyata bukan!
Di hadapan relawan, Hashim bercerita bahwa ide itu sudah muncul belasan tahun lalu, beberapa tahun sebelum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) didirikan.
Jadi begini ceritanya, tutur Hasim. Tahun 2006, Hashim yang bekerja di London, Inggris, pulang ke Indonesia (Jakarta) untuk menengok ibunya, Dora Marie Sigar, yang sedang sakit berat.
Lalu ia dipanggil Prabowo yang ingin membicarakan sesuatu. “Dan saya sungguh terkejut dengan apa yang disampaikan (Prabowo). Saya shock betul! Prabowo bicara stunting. Bayangkan, itu 17 tahun lalu Prabowo sudah bicara stunting. Saya sungguh terkejut, karena saya pun waktu itu tidak tahu istilah stunting. Saya baru tahu setelah dia bilang,” ungkap Hashim.

Ia bertutur, kenapa ia perlu menjelaskan asal-usul program Prabowo soal mengatasi stunting dan makan serta susu untuk anak, karena dirinya melihat yang hadir dalam acara tersebut banyak anak muda yang usianya diperkirakan masih belasan, 17-18 tahun.
“Di sini anak-anak muda yang ganteng dan cantik ini usianya 17 tahun ke atas kan?? Yang usia di bawah 17 tahun tidak boleh ya hadir di sini,” tambahnya.
Jadi, lanjut Hasim, kala itu Prabowo menyampaikan kekhawatirannya terkait berita bahwa 30 persen anak Indonesia mengalami stunting. Itu merupakan persentase secara nasional.
“Bahkan kata Prabowo, di NTB, stunting sudah mencapai 56 persen. Di Jatim ada 45-50 persen. Beliau bilang, ini adalah bencana,” ujar Hashim mengulang pernyataan Prabowo kala itu.
Prabowo menyampaikan, jika permasalahan ini tidak segera ditanggulangi, maka 30 persen angkatan kerja kita adalah orang-orang ber-IQ 70. ”Saya kira kita di sini semua kira-kira IQ nya 115 ya, saya 115. Pak Jimmy Oentoro 140. Saya yakin influencer-influencer rata-rata IQ nya 120 ke atas,” ucapnya.
Bagi Hashim, apa yang disampaikan Prabowo sungguh mengejutkannya. Dia seorang Jenderal. Tapi tidak berbicara soal politik atau geopolitik, sebaliknya, berbicara tentang anak-anak stunting.
Malah Prabowo, ujar Hashim, sudah menyampaikan idenya untuk mengatatasi masalah itu, salah satunya, adalah memberi makan serta minum susu pada anak-anak itu. “Waktu itu namanya Revolusi Putih, ya. Ya kan Dokter Benny, Dokter Bambang, ingat kan ya, Revolusi Putih waktu itu,” tambahnya sembari mengingatkan kepada beberapa orang yang hadir di antara relawan yang juga tahu tentang persoalan tersebut.
Nah sejak kejadian itu, persoalan stunting dan bagaimana mengatasinya, seolah menjadi obsesi Prabowo. Setiap kali kami bertemu, ucapnya, Prabowo selain bicara hal lain, pasti selalu menyinggung soal stunting, makan dan susu gratis untuk anak-anak. Dan ia sangat ingin mewujudkannya.
“Itu dia (Prabowo) obses. Dia terobsesi. Dari itu sampai sekarang dia terobsesi, semua anak-anak di Indonesia tidak boleh lapar, tidak boleh stunting. Stunting harus diberantas sampai NOL persen,” tegasnya.
“Kita tidak akan menyesal menjalankan program ini,” tegasnya lagi.
Prabowo menyebut, lanjut Hasim, program utama yang pertama ia akan laksanakan adalah memberi anak-anak Indonesia makan gratis, susu gratis.
Data yang Menggelisahkan Prabowo
Hashim juga mengungkapkan adanya data dari Kemenko PMK (Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan) yang dipimpin oleh Muhadjir Effendy, yang mengganggunya. Betapa tidak, berdasarkan data, sekitar 18 juta anak masuk sekolah dalam kondisi perut lapar karena orangtua mereka miskin, tidak mampu memberi sarapan. Mereka belajar dari guru-guru yang juga bergaji serba minim, dalam keadaan perut lapar.
“Kalau saya, jam 9, 10, 11 sudah mulai lapar tidak bisa konsentrasi,” ucap Hashim yang juga Anggota Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional TKN Prabowo-Gibran.
Jadi, tegasnya, tujuan Prabowo-Gibran dan kita semua para pendukungnya, berkeinginan memberi makan anak-anak itu, setidaknya sehari sekali. Setiap anak akan mendapat 1 telur, susu, kacang hijau, daging ayam, sayur-sayuran. Mereka akan mendapat makanan bergizi dan bermutu.
Rencananya program ini akan diberika kepada 78 juta anak-anak Indonesia. Jadi, tandasnya, nanti begitu Prabowo pertama kali menjabat, dia akan menjalankan program itu.***