Hasil Survei Melorot, Kubu Lutfhi-Yasin Panik dan Minta Bantuan Jokowi?

Ahmad Luthfi-Taj Yasin/Foto: KPU

FTNews, Jakarta— Penggiat media sosial Afifurrahman dari Seword menduga, saat ini kubu pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin sedang panik lantaran hasil survey keduanya di Pilgub Jawa Tengah mengalami kemerosotan. Sebaliknya, pasangan Andika Perkasa-Hendrar Prihadi yang memiliki persiapan sangat singkat untuk maju di Pilgub Jateng, justru melejit.

Di sisi lain, Pemilik channel YouTube Seword TV juga menyinggung tentang hasil survey LSI Denny JA yang menempatkan pasangan Luthfi-Yasin unggul dengan 46%, sementara  Andika-Hendi 28,2%. Sementara hasil survey SMRC (Saiful Mujadi Research Consulting), yang baru saja dirilis, mendapatkan hasil sebaliknya. Paslon Andika-Hendi unggul dengan 48,1% dan Luthfi-Yasin 47,5%.

 

Pertemuan Luthfi-Yasin dengan Jokowi/Foto: Instagram ahmadluthfi_official

Afifurrahman mengaku meragukan kalau survey Luthfi-Yasin saat ini benar-benar tinggi dan jauh mengungguli Andika Hendi. Apalagi ia juga mendengar berdasarkan survey SMRC Andika-Hendi sudah menyalip Lutfi-Yasin.

Itulah, barangkali, yang menjawab mengapa pasangan ini menemui Jokowi untuk berkonsultasi. Bahkan mungkin meminta Jokowi turun kampanye.

“Kalau survey tinggi tidak ada alasan untuk meminta Jokowi ikut kampanye. Nggapain? Kalau surveinya sudah tinggi sekali masih berharap Pak Jokowi untuk jadi Jurkam, untuk apa?”

Itu mengindikasikan kalau ada masalah. “Dan minta bantuan Jokowi untuk mendongkrak.Kalau sampai minta bantuan kan artinya ada masalah,” ungkap Afifurrahman, dikutip dari kanal YouTube Seword TV yang dipantau Jumat (1/11/2024).

Sebagaimana diketahui, Selasa (29/10/2024), Ahmad Luthfi dan pasangannya Taj Yasin bertemu dengan Jokowi. Momen itu diunggah Luthfi melalui akun intagram ahmadluthfi official.

Terkait menurunnya elektabilitas paslon Luthfi-Yasin juga telah dipaparkan Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani. Menurutnya hasil survey Andika-Hendi di Oktober mengalami kenaikan dibanding September. Sementara Luthfi-Yasin justru sebaliknya, menurun signifikan. Pada September 57,9% turun 10,4% pada Oktober menjadi 47,5%.

Namun, lanjut Deni lagi, pemilihan gubernur Jawa Tengah ini masih sangat dinamis. Masih ada 42% responden yang kemungkinan mengubah pilihannya.***

 

Tutup