Beranda Berita Terkini ‘Gempa Susulan’ Jelang Pencoblosan, Harapan Pilpres Dua Putaran Makin Tipis

‘Gempa Susulan’ Jelang Pencoblosan, Harapan Pilpres Dua Putaran Makin Tipis

Gelora Talk, Rabu (31/1/2024)/foto: dok Partai Gelora

FTNews, Jakarta— Juru bicara TKN Prabowo-Gibran, Hasan Nasbi, menyebut terjadi ‘gempa susulan’ pasca Debat Capres 7 Januari 2024 dan Debat Cawapres 21 Januari 2024 yang menyebabkan migrasi pendukung Jokowi yang awalnya masih berada di Kubu 03 hijrah ke Kubu 02.

Hal itu juga yang menggambarkan kenapa elektabilitas Ganjar-Mahfud makin menurun. Dan itu ‘tertangkap’ dari temuan survey para pollster (pengumpul suara).

“Dulu saya berteori bahwa migrasi para pemilih Pak Jokowi di 03 ke 02, mungkin akan berhenti pada  Januari 2024. Tapi ternyata, terus terjadi. Ibarat  ‘gempa’ maka ini adalah ‘gempa susulan’. Terjadi migrasi gelombang kedua pasca debat 7 Januari, pasca debat 21 Januari. Migrasi itu ternyata tetap berlangsung. Dan itu yang ditangkap oleh para pollster,” papar Hasan dalam diskusi Gelora Talk bertajuk ‘Pilpres Satu Putara Pilihan Mayoritas Pemilih’, Rabu (31/1/2024).

Hasan menganalisa hal ini terjadi karena para pendukung Jokowi yang tadinya masih bertahan di Kubu 02, sudah tidak tahan bergabung dengan ‘pemuja negara api’ atau kubu yang senang marah-marah, pembenci, suka mencari kesalahan orang lain.

“Mereka sudah tidak tahan berada di kelompok yang isinya marah-marah terus,” jelas Direktur Eksekutif The Cyrus Network itu.

Sementara posisi Kubu Paslon Prabowo-Gibran saat ini tidak ada masalah, tidak ada kekhawatiran. Karena sesungguhnya, mau itu satu putaran atau dua putaran Pemilu Presiden, Prabowo-Gibran tetap akan keluar sebagai pemenangnya.

Hal itu seperti terkonfirmasi dengan hasil survey kebanyakan Pollster. “Makin ke sini makin banyak pollster berkeyakinan bahwa ini akan berlangsung satu putaran karena angka-angka yang mereka temukan dalam 10 hari terakhir terlihat kenaikan yang sangat signifikan,” tegasnya.

Sekte Satu Putaran

Bahkan, lanjutnya, Burhanuddin Muhtadi, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia, yang awalnya yakin Pilpres akan dua putaran, kini mulai ‘goyah’. “Dia (Burhanuddin) sudah mulai gabung dengan ‘Sekte Satu Putaran’ karena dia melihat angka-angkanya tingga, sedikit lagi mendapatkan 50 persen,” ujar Hasan.

Sementara Adjie Alfaraby, peneliti Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, justru sudah menemukan angka 50 persen itu. Meski dia (Adjie) juga menyatakan range-nya kisaran 48-53 persen. Tapi kalau temuan The Cyrus Network, ucap Hasan, justru lebih tinggi dari temuan LSI Denny JA.

“Kantor saya baru selesai survey kemarin. Dan angkanya jauh lebih tinggi dari temuan adinda Adjie ini. Kita  semua pollster, kan, tidak lihat angka orang  lain. Kita yakin dengan angka sendiri. Hasil survey kantor saya memang tidak dipublikasikan, kami hanya memberikan pada empat pihak yakni; Pak Prabowo, Jokowi, bang Dasco,” ungkapnya.

Dari temuan survey yang dilakukannya, hasilnya adalah Prabowo-Gibran menang satu putaran. “Mau ditarik ke margin of error ke bawah pun  tetap satu putaran. Apalagi kalau dtarik ke atas itu jauh lebih luar biasa,” ucapnya.

Karena hasil tersebut juga, ditambah dengan kesimpulan tak jauh berbeda dengan pollster lain maka, lanjutnya, adanya gerakan ‘Salam Empat Jari’ tidak membuat kubu Prabowo-Gibran risau.

Sebenarnya, jelas Hasan, gerakan itu (Salam Empat Jari)  baru akan terjadi jika Pilpres dua putaran. Ini dimaksudkan kerja sama Kubu 01 dan Kubu 03 di putaran kedua. Namun melihat perkembangan akhir-akhir ini, peluang Pilpres dua putaran semakin mendekati Nol alias semakin kecil kemungkinannya.

Karena itu, Hasan menyarankan, jika ingin Salam Empat Jari sebaiknya dilakukan saat ini. Sebab jika menunggu Pilpres dua putaran, hal itu tidak akan terjadi. ***

 

 

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini