Beranda Berita Terkini Fahri: Kendati Terjebak Sistem Parliamentary Threshold Prabowo-Gibran Tetap Aman

Fahri: Kendati Terjebak Sistem Parliamentary Threshold Prabowo-Gibran Tetap Aman

Wakil Ketum Partai Gelora Fahri Hamzah/foto: dok Partai Gelora

FTNews, Jakarta — Wakil Ketua Umum Partai Gombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menyatakan partai politik peserta pemilu 2024 sudah kadung terjebak sistem Parliamentary Threshold batas ambang 20 persen. Akibatnya sulit untuk merubah keadaan.

“Kendati sudah terjebak dalam sistem Parliamentary Threshold, hanya partai-partai pengusung calon yang masih berada di pemerintahan tergolong aman,” kata Fahri Hamzah dalam bincang-bincang bersama awak media di kawasan Cibubur, Depok, Jawa Barat, Kamis (28/12/2023) malam.

Karena itulah, lanjut Wakil Ketua DPR Periode 2019-2014, yang relevan apabila Parliamentary Threshold-nya 20 persen itu, adalah bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi), atau yang melawannya. Sedangkan pasangan lainnya akan kesulitan menempatkan dirinya, karena mereka juga masih ada dalam kabinet.

Fahri mangaku kalau dirinya lah, yang dari awal mendorong penghapusan Parliamentary Threshold 20 persen, karena sudah menduga pihak lain tidak ada yang berani bersuara, jika bersinggungan dengan pemimpin saat ini.

Dia menyebut dirinya waktu itu sudah berargumen di Mahkamah Konstitusi (MK), saat menjadi saksi dan pengusul penghapusan Parliamentary Threshold 20 persen itu.

Dirinya, sudah menduga juga calon-calon yang akan muncul itu tidak akan beralasan, kecuali apabila calon itu dikaitkan dengan pemerintahan yang sedang memimpin sekarang ini.

“Itulah sebabnya acara real survei membuktikan pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran terus mengalami peningkatan karena satu-satunya yang posisinya jelas di mata rakyat,” tegas Wakil Komandan Bravo Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran tersebut.

Jadi, katanya, Prabowo Subianto-Gibran Rakabumin Raka dianggap satu-satunya pasangan yang memiliki argumen yang kuat sekarang ingin meneruskan pemerintahan Jokowi.

Fahri memperkirakan, pasangan nomor urut 2 lah yang akan memenangi pemilihan presiden (Pilpres) 2024 nanti.

“Saya kira argumen ini sangat sulit untuk dibantah. Mengapa? Karena terlalu kuat dan sekali lagi itu menjadi agenda kita kedepannya,” tegas Caleg DPR RI Partai Gelora Indonesia untuk Dapil Nusa Tenggara Barat (NTB) I itu.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini