Fahri Hamzah: Partai Gelora Ikut Tentukan Arah Pilpres 2024

Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora/foto: dok Partai Gelora

ftnews.co.id, Jakarta- Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah, menegaskan bahwa meski sebagai partai baru namun Gelora turut berperan dalam menentukan arah pelaksanaan pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

“Jadi terkait seberapa besar peran partai baru seperti Partai Gelora dalam Pilpres, kami dari awal terus mengangkat tema ide dalam dalam koalisi. Meskipun hal itu, belum ada fasilitasnya, karena adanya sistem presidential treshold (PT) 20 persen, tapi ini terus kami dorong,” kata Fahri Hamzah dalam keterangannya, Senin (14/8).

Fahri pun mengkritik koalisi parpol yang ada saat ini yang lebih mengedepankan pengumpulan ‘tiket’ Pilpres, bukan ide atau gagasan.

“Pertemuan-pertemuan selama ini, bukan pertemuan gagasan. Tapi merupakan pertemuan, kamu punya berapa tiket? Tiketnya bisa digabung atau tidak, serta berbasisnya lebih pragmatis dan transaksional,” katanya.

Menurut Fahri, sistem PT 20 persen menyebabkan parpol berupaya untuk mengumpulkan ‘tiket’ Pilpres agar bisa mencalonkan capres. Sehingga kepentingan pragmatis dalam mengumpulkan jumlah tiket lebih diutamakan daripada gagasan.

“Jadi memang ada kepentingan pragmatis supaya partai-partai mengumpulkan jumlah tiket yang cukup. Karena itu mungkin perubahan akan mungkin terjadi pada saat last minute. Hal Ini akibat persyaratan PT 20 persen,” terangnya.

Persyaratan PT 20 untuk mengusulkan capres saat ini, kata Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 itu, membuat koalisi parpol sekarang sangat rawan, seperti yang terjadi di Pemilu 2024.

Karena itu, pertemuan elite parpol hanya melahirkan simbolisasi dari figur capres yang didukung, bukan lagi melihat gagasannya.

“Makanya kemudian koalisinya bergantung kepada pengumpulan tiket atau PT 20%. Makanya dia sangat bergantung juga kepada posisi dari calon presiden dan wakil presidennya,” pungkasnya.

Tutup