Beranda Berita Terkini Fahri Hamzah: Mengusung Anies tidak lagi Menguntungkan!

Fahri Hamzah: Mengusung Anies tidak lagi Menguntungkan!

Anies Baswedan/foto: instagram anies

FTNews, Jakarta— Awalnya ramai-ramai partai pendukung Anies Baswedan—NasDem, PKB, PKS— di Pilpres 2024 lalu, mendukungnya maju Pemilihan Gubernur Jakarta. Namun belakangan ketiga partai ‘pro perubahan’ itu seolah balik badan, ketiganya kemungkinan kuat bakal merapat ke Koalisi Indonesia Maju Plus.

Anies Baswedan pun ditinggal sendirian. Hanya ada PDI Perjuangan yang hampir pasti tidak bisa mengusung calon karena semua Parpol potensial merapat ke KIM Plus. Kursi PDIP hanya 15 di DPRD Jakarta, masih perlu 7 kursi lagi untuk bisa mengusung calon.

Pilkada Jakarta menjadi ‘menyedihkan’, Ridwan Kamil bakal melenggang di Jakarta. Bisa jadi lawannya kotak kosong. Kalaupun tidak, mungkin akan berhadapan dengan calon independen yang sekarang tengah verifikasi dukungan oleh KPU Jakarta.

Meski dibantah berulang-ulang oleh pihak ‘sebelah’ namun tetap saja ‘bacaan’ sebagian orang gagalnya Anies mencalonkan diri adalah ‘penjegalan’ .

Menurut Fahri Hamzah, Wakil Ketua Umum Partai Gelora, kegagalan bekas calon presiden (Capres) di Pilpres 2024,  Anies Baswedan untuk maju di Pilgub Jakarta, bukan disebabkan oleh penjegalan, melainkan karena sikap pragmatisme partai-partai politik pengusungnya.

“Tidak ada penjegalan. Ini soal pragmatisme dalam pemilihan tiket saja,” kata Fahri  Hamzah.

Fahri mengatakan, pada saat Pilpres 2024 lalu, partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan seperti Partai Keadilan Sejahtera, Partai NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa, pada prinsipya hanya untuk mengamankan suara partai mereka agar tidak mengalami penurunan drastis.

“Dulu mungkin ada (parpol) yang memerlukan popularitas untuk bisa bertahan agar tidak kehilangan suara pada Pileg 2024. Saya mengatakan, saya tuduh, partai-partai yang mengambil Anies Baswedan saat itu melakukannya untuk bertahan,” kata dia.

Dijelaskan mantan Wakil Ketua DPR RI itu bahwa pragmatisme partai-partai tersebut terlihat ketika Anies tidak lagi dipertimbangkan untuk Pilgub Jakarta, karena mereka menganggap mengusung Anies tidak lagi menguntungkan.

Apalagi, partai-partai pengusung Anies di Pilpres 2024 dikabarkan akan bergabung dengan Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus untuk Pilkada Jakarta 2024.

“Setelah Pemilu selesai, Anies Baswedan tidak diperlukan lagi. Partai-partai itu berpikir seperti itu, tidak ada lagi kepentingan untuk mendukung Anies. Ini saatnya introspeksi bersama. Kami sudah tahu dari awal akan seperti ini, dan mudah-mudahan mereka sadar,” pungkasnya.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini