Beranda Berita Terkini Fahri Ajak Masyarakat Gunakan Akal Sehat Saat Memilih Presiden

Fahri Ajak Masyarakat Gunakan Akal Sehat Saat Memilih Presiden

Wakil Ketua Umum Partai Gelora Fahri Hamzah. Foto. Dok. Partai Gelora

FTNews — Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah, mengajak masyarakat menggunakan akal sehat dan kepala dingin saat memilih presiden pada pemilihan presiden (pilpres) 14 Februari 2024.

“Indonesia saat ini membutuhkan jalan tengah berupa rekonsiliasi dan persatuan nasional, yang akan menjadi penentu sejarah bangsa ke depan,” jelas Fahri dalam keterangannya dikutip, Rabu (31/1/2024).

Jalan tengah yang dimaksud Fahri tak lain upaya untuk bersatu tanpa kecenderungan ekstrem ke arah kanan atau kiri, dengan memprioritaskan kepentingan rakyat.

Fahri menyebut pendekatan tersebut terlihat jelas dalam proses bersatunya Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) dan Prabowo Subianto.

“Mereka ini adalah dua tokoh besar. Orang hebat dua-duanya, yang selama ini oleh politik dibuat saling bertengkar, sekarang kita buat mereka bersatu,” ujar Fahri.

Menurutnya, efek dari persatuan kedua tokoh tersebut sangat luar biasa karena telah menghasilkan kebijakan-kebijakan yang akan menjadi pengubah permainan, menciptakan dampak positif pada perekonomian dan masyarakat secara keseluruhan.

Juru Bicara (Jubir) Tim Kampanye Nasional (TKN) pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini, menyoroti relevansi langkah-langkah program kerja yang diusung oleh pasangan calon nomor urut 2 Prabowo-Gibran dalam melanjutkan upaya mendorong kemajuan negara.

Fahri mengatakan, melalui langkah-langkah tersebut, Indonesia memiliki potensi untuk menjadi negara yang diperhitungkan secara global.

“Hal seperti hilirisasi, serta rencana untuk memberikan intervensi nutrisi dan gizi pada rakyat Indonesia,” jelas Fahri.

Dia menjelaskan program tersebut merupakan revolusi kebijakan yang mungkin tidak disukai oleh banyak negara.

Namun, kata dia, banyak negara lain yang melihat jejak Indonesia menuju  kemajuan, menjadi negara kuat, bahkan negara superpower yang dapat terlihat jelas.

Kemerdekaan Indonesia bukanlah hadiah dari bangsa lain, katanya, karena itu, menjadi berdaya merupakan bagian dari upaya menjaga kedaulatan, di mana setiap keputusan yang pro-rakyat hanya dapat diambil oleh pemimpin yang berani.

“Jika Indonesia ingin menjadi negara superpower, negara yang kuat, yang bisa menyejahterakan rakyatnya, itu tidak mungkin kita titipkan kepada negara lain,” ujar Fahri.

“Itu memerlukan intervensi, dan memerlukan keberanian untuk memimpin. Karena itu, marilah semua elemen bangsa untuk tetap berpikir jernih dan fokus dalam memilih dengan pertimbangan yang melihat jauh ke depan,” tegasnya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini berharap agar cita-cita Indonesia menjadi negara yang kuat tidak hanya menjadi khayalan semata.

“Ayo kita (bergerak) ke tengah, meninggalkan yang lain. ‘Yang lain’ adalah pecahan-pecahan kemarahan dan kekecewaan. Tidaklah (bijak) bila kita berpolitik dan membuat keputusan tentang pemimpin (hanya) karena (terpengaruh rasa) marah dan kecewa,” ujar Fahri.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini