Elektabilitas Andika Perkasa-Hendi sudah 50,4%, Jokowi Bantu Luthfi-Yasin Bagaimana Pengaruhnya!
FTNews, Jakarta— Pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 tinggal 10 hari lagi. Hasil survey terbaru SMRC (Saiful Mujani Research & Consulting) menyebut elektabilitas Andika Perkasa-Hendrar Prihadi (Hendi) sudah mencapai 50,4 persen, sedang Ahmad Luthfi-Taj Yasin 47 persen.
Survei terbaru SMRC ini digelar 7-12 November 2024, dengan 1210 responden. Margin of error 2,9 persen, dan tingkat kepercayaan 95 persen. Yang belum menjawab, 2,6 persen.
Meski terlihat Andika-Hendi terlihat unggul tipis, namun selisih 3,4 persen dalam ilmu statistic bisa dibilang imbang karena belum melampaui 2 x margin of error atau 5,8 persen. “Ini tidak bisa disimpulkan atau belum bisa disimpulkan secara meyakinkan bahwa Andika-Hendi di atas Luthfi-Yasin. Jadi keunggulan harus di atas 5,8 persen (2 x margin of error), baru bisa diyakini keunggulannya,” ujar Direktur Eksekutif SMRC Deni Irvani, Sabtu (16/11/2024).
Menurut Deni, kenaikan Andika-Hendi cukup signifikan dalam dua bulan terakhir September-November 2024. Pada September 2024, elektabilitas Andika-Hendi 36,6 persen, November sudah mencapai 50,4 persen. “Itu naik signifikan lebih dari 5,8 persen. Itu dua kali margin of error,” jelasnya.
Sementara Luthfi-Yasin justru turun 10,9 persen dari September ke November. Pada September elektabilitasnya 57,9 persen, sedang November 47 persen, “Penurunannya lebih dari 5,8 persen,” tambahnya.

Dengan hasil itu, lanjut Deni, bisa dilihat terjadi perubahan pada kedua Paslon. “Andika-Hendi naik signifikan, sementara Luthfi-Yasin turun signifikan,” ucapnya.
Peluang Paslon dan Pengaruh Jokowi
Hasil survey terbaru menggambarkan betapa ketatnya persaingan kedua Paslon, Andika-Hendi dan Luthfi-Yasin. Meski Andika-Hendi terlihat seperti unggul tipis namun, ucap Deni, dalam statistic itu belum bisa diyakini keunggulannya karena belum mencapai 5,8 persen atau 2 x margin error.

Pemilihan Gubernur Jateng masih 10 hari lagi. Kedua Paslon masih berpeluang meningkatkan elektabilitasnya lewat sosialisasi dan memikat hati masyarakat. Paslon, maupun relawan, Timses, masih harus bergerak untuk meningkatkan kedikenalan dan kedisukaan (likeability) pasangan calon.
“Masih ada 2,6 persen yang belum menjawab. Jadi masih mungkin diperoleh salah satu di antaranya dari 2,6 persen itu. Seringkali orang baru menentukan pilihannya pada Hari ‘H’ atau bahkan pada saat masuk ke Bilik Suara. Karenanya waktu yang tersisa ini dimanfaatkan untuk bekera mempengaruhi pemilih,” ujar Saidiman Ahmad, Manajer Program SMRC.
Sementara itu, sebagaimana diketahui mantan presiden Joko Widodo, Sabtu (16/11/2024) ikut berkampanye bersama paslon nomor urut dua, Luthfi-Yasin, di Kota Purwokerto. Bahkan Jokowi mendampingi Luthfi-Yasin naik jib terbuka kirap keliling kota sambil bagi-bagi kaos.
Apakah pengaruhnya akan signifikan?
Belum ada survey yang menampilkan hasil ‘bantuan’ Jokowi terhadap pasangan Luthfi-Yasin dalam kampanye Sabtu 16 November 2024. Namun survey Litbang Kompas beberapa waktu lalu menyebutkan, 43,9 persen responden menyebut mempertimbangkan calon yang didukung Jokowi, sementara 42,4 persen tidak menjadikannya faktor utama. Ada 13,7 persen tidak memberikan jawaban.***