FTNews, Jakarta— Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya, Ridwan Kamil memiliki dua potensi dalam Pilkada Serentak 2024 mendatang yakni Pemilihan Gubernur Jakarta dan Jawa Barat.
Namun demikian jika Partai Golkar ingin mendapat insentif yang lebih, menurut padangannya, lebih baik Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, mengambil peluang di Pemilihan Gubernur Jawa Barat.
“Kalau dilihat dari sisi partai, antara Jakarta dan Jawa Barat yang mana yang akan memberi insentif lebih pada Partai Golkar, saya pikir jawabannya adalah Jawa Barat,” ujar Totok, sapaan Yunarto Wijaya, dalam diskusi yang digelar CNN Indonesia secara daring.
“Karena ketika bicara memenangkan Pilkada efeknya adalah menjaga suara menuju Pileg selanjutnya atau Pilpres,”tambah Totok yang lembaganya Charta Politika termasuk satu dari sejumlah lembaga survei yang diminta bantu Golkar melakukan survei Pilkada.
“Di situ partai akan lebih diuntungkan ketika bicara mengenai penambahan electoral di 2029 (Pemilu-red),” ucapnya.
Sebagaimana diketahui, berdasarkan data, Jawa Barat merupakan daerah pemilih terbesar di Indonesia. Jumlah pemilihnya sekitar 35,7 juta. Bandingkan dengan Jakarta yang hanya 8,2 juta pemilih.
Itu sebabnya Totok berpandangan jika Golkar ingin mengambil efek lebih besar dari Pilkada, setidaknya untuk penambahan elektoral pada Pemilu 2029 maka Ridwan Kamil sebaiknya bertarung di Jawa Barat.
Tapi Totok mengingatkan, hal ini bukan berarti Jawa Barat akan mudah bagi Ridwan Kamil “Harus diingat, Jawa Barat juga memiliki Dedi Mulyadi yang pada Pileg 2024 lalu mendapat suara yang lumayan tinggi. Dedi Mulyadi disokong oleh Partai Gerindra. Jadi bukan berarti nyaman juga ya,” ujar Totok yang memperkirakan bakal kembali terjadi persaingan sengit antara dua tokoh ini, Ridwan Kamil Vs Dedi Mulyadi, seperti Pilkada 2018.
Mungkin, kata Totok situasi sekarang agak berbeda, namun ia berkeyakinan dengan segala pertimbangan, Ridwan Kamil akan ditempat Golkar untuk bertarung di Pilgub Jabar.
“Situasinya mungkin agak berbeda tetapi balik lagi, kalau dari kepentingan Golkar, saya meyakini Kang Emil akan ditempatkan di Jabar,” ujarnya.***
