FTNews, Jakarta — Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan menurunkan seluruh pengawas dalam tahapan rapat umum yang dimulai 21 Januari sampai 10 Februari 2024.
Para pengawas yang diterjunkan tersebut mulai dari Pengawas Kelurahan Desa (PKD), Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) hingga jajaran staf Bawaslu akan turun gunung.
“Pengawasan dilakukan di dalam dan luar area rapat umum. Misalnya di luar arena untuk mengawasi terjadinya pembagian politik uang,” kata Ketua Bawaslu Rahmat Bagja dalam keterangan, yang dikutip di Jakarta, Senin (22/1/2024).
Menurut dia, dalam melaksanakan tugas, seluruh jajaran Bawaslu wajib memakai tanda pengenal atau atribut. Tujuannya supaya mudah dikenali oleh penyelenggara, peserta pemilu dan masyarakat.
Bagja menegaskan tidak boleh ada pengawas yang tidak memakai tanda pengenal. Supaya keberadaan Bawaslu bisa terlihat sehingga masyarakat mengetahui kerja-kerja Bawaslu.
Anggota Bawaslu Lolly Suhenty menambahkan, tahapan kampanye tidak lama lagi akan berakhir. Peserta pemilu harus bisa memanfaatkan momentum ini dengan melakukan sosialisasi kepada pemilih. Sebab, pemilih berhak mendapatkan informasi atau visi misi kontestan pemilu.
“Karena itu, peserta pemilu harus menggunakan cara-cara yang meyakinkan. Membutuhkan kedewasaan supaya semuanya dilakukan dalam cara-cara yang patut dan penuh kedamaian,” jelas Bagja.
Lolly juga menyebutkan, masyarakat diminta untuk tidak ragu melapor kepada Bawaslu. Baik dugaan pelanggaran kampanye yang bersifat administratif maupun pidana.
“Jangan pernah takut melapor, karena kewajiban Bawaslu menindaklanjuti laporan yang masuk,” tegasnya.
Pengawasan tersebut mengingatkan masyarakat yang hadir dalam CFD Bawaslu tersebut, untuk mengecek kembali apakah namanya sudah terdata sebagai pemilih dalam DPT.
“Pemilu sudah hitungan hari, tugas kita sebagai masyarakat itu ngecek, supaya kita bisa memilih pada saat pemilihan,” ucapnya.***
