Beras untuk Program Makan Siang Gratis Jangan Impor tapi dari dalam Negeri

Anggota DPR RI Mukhtarudin/foto: Golkar Indonesia

FTNews, Jakarta— Anggota DPR RI Mukhtarudin mendorong pemerintah menyiapkan stok beras yang akan diperlukan apabila Presiden terpilih 2024-2029 menerapkan program makan siang gratis. Karena, katanya, untuk merealisasikan program tersebut, dibutuhkan sekitar 6,7 Juta ton beras per tahun.

Artinya, Kementerian Pertanian harus berupaya meningkatkan produksi beras dalam negeri agar bisa memenuhi seluruh kebutuhan masyarakat saat program tersebut dijalankan.

“Jadi, program-program yang berkaitan dengan pangan beras ini harusnya produksi dalam negeri yang perlu ditingkatkan, bukan melalui kebijakan impor,” tegas Mukhtarudin, dilansir Golkar Indonesia.

Sebab, lanjutnya, kebijakan penambahan impor beras tersebut dapat merugikan para petani lokal.

“Dengan begitu diharapkan program makan siang gratis menjadi momen bagi para petani dalam negeri untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas beras dalam negeri,” tambahnya.

Peraih penghargaan Tokoh Peduli Daerah Terbaik Teropong Parlemen Award 2023 ini mengingatkan, dalam implementasinya yang tidak boleh terjadi food waste atau pemborosan makanan, jumlah makanan yang disediakan melebihi kebutuhan masyarakat serta tidak tepat sasaran.

Ini, ucapnya, bukan saja merugikan secara ekonomi tetapi juga memiliki dampak lingkungan yang serius.

“Makanan dibuang ya tentu menyumbang pada masalah pencernaan lingkungan dan emisi gas rumah kaca dari tempat pembuangan sampah itu sendiri,” ujarnya.

Ia juga mendorong Kementerian Keuangan untuk mempersiapkan anggaran yang sesuai untuk program tersebut, sembari memastikan target dari program tersebut tepat sasaran, yakni ditujukan bagi 82,9 juta anak, termasuk yang masih belum sekolah.

“Gizi yang baik dapat menjadi bekal untuk menciptakan SDM yang baik dan unggul guna menyongsong Indonesia Emas 2045 mendatang,” ujarnya.***

Tutup