ftnews.co.id, Jakarta – Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memprediksi sejumlah daerah tertentu berpotensi adanya gangguan yang mengarah kekerasan, kerusuhan berbasis SARA terkait penyelenggaran Pemilu dan Pilkada 2024. Bencana alam juga dapat berpengaruh.
“Kami sudah memprediksikan bisa saja di daerah-daerah tertentu terjadi kekerasan, kerusuhan yang berbasis SARA dalam hal politik dan pemilu, melibatkan tokoh-tokoh politik dan pemerintahan,” kata Anggota Bawaslu RI Herwyn JH Malonda, Rabu (4/10/2023).
Selain itu, lanjut Herwyn, Pemilu dan Pilkada juga sangat rawan adanya intimidasi yang dapat terjadi kepada peserta, penyelenggara pemilu dan pemilih. Hal ini bisa berpengaruh pada proses penyelenggaraan pemilu, terutama terkait dengan fasilitas publik.
Herwyn menyebutkan, ada lima provinsi yang dikategorikan rawan antara lain DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Utara, dan Maluku Utara. Sedangkan untuk tingkat kabupaten/kota meliputi Kabupaten Intan Jaya, Jayawijaya, Mappi, Yalimo, dan Bandung.
Karena itu, Herwyn mendorong agar TNI dan Polri menguatkan sinergi untuk menyukseskan Pemilu dan Pilkada 2024. TNI-Plori juga diharapkan senantiasa menjaga netralitasnya dalam Pemilu.
Di samping itu, kata Herwyn, penyelenggaraan Pemilu 2024 juga berpotensi terganggu akibat bencana alam dan non-alam. Wabah Covid-19 pada 2020 lalu ada Pilkada terpaksa tertunda.
