ftnews.co.id, Rejang Lebong – Penyelenggara pemilu harus bijak dalam menggunakan media sosial, terutama terkait dukungan pada calon presiden atau lainnya. Hal ini guna menjaga netralitas.
Peringatan itu disampaikan Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Provinsi Bengkulu Faham Syah. “Penyelenggara pemilu harus bijak dalam bermedsos. Jangan sampai ikut arus seperti dalam dukung mendukung para calon mulai dari presiden maupun yang lainnya,” katanya, Minggu (8/10/2023).
Faham Syah juga mengingatkan, jika ada penyelenggara pemilu yang tidak bijak dalam bermedsos akan ada sanksi dari Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP). Apalagi sampai membagikan postingan-postingan dari peserta Pemilu 2024.
Bawaslu berharap penyelenggara pemilu bisa menggunakan media sosial untuk mencerdaskan pemilih dengan memberikan edukasi tentang regulasi, pendidikan politik maupun tentang pengawasan yang dilakukan Bawaslu, dan tidak menjadikannya sebagai provokasi untuk dukung mendukung.
Faham Syah mengatakan, pihaknya akan terus mengawasi berkoodinasi mulai tingkat desa dan kelurahan. Hal ini sangat penting agar Pemilu 2023 berlangsung damai dan aman, jujur dan adil.
Sementara itu Koordiv HPPH Bawaslu Kabupaten Rejang Lebong Muhammad Al Abrar menjelaskan bahwa kegiatan sosialisasi pengawasan pencalonan presiden dan wakil presiden, DPR, DPD, DPRD provinsi dan DPRD kabupaten/kota yang mereka laksanakan itu merupakan upaya memaksimalkan fungsi pengawasan pihaknya.
Kegiatan sosialisasi itu sendiri diikuti 60 orang peserta yang berasal dari Panwaslu 15 kecamatan yakni ketua dan divisi HPP, kemudian dari Kesbangpol, Satpol-PP Rejang Lebong, TNI/Polri serta perwakilan unsur profesi. (Ant)
