Beranda Berita Terkini Bamsoet: Memiliki Fondasi yang Kuat, Prabowo Bisa Langsung Tancap Gas!

Bamsoet: Memiliki Fondasi yang Kuat, Prabowo Bisa Langsung Tancap Gas!

Ketua MPR Bamsoet dan Menkeu Sri Mulyani di acara Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan 2024, di Jakarta, Selasa (20/2/2024)./foto: Tim Media Bamsoet

FTNews, Jakarta—  Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meminta agar para elite politik dan pendukungnya tidak melakukan tindakan yang membuat situasi menjadi tidak stabil sehingga dapat menyebabkan ketidakpercayaan para investor apalagi sampai membuat investor lari.

Stabilitas politik merupakan modal utama bagi pembangunan ekonomi nasional sekaligus modal utama stabilnya industri jasa keuangan.

Demikian disampaikan Bamsoet, sebutan Bambang Soesatyo, usai menghadiri Pertemuan Tahunan Industri Jasa keuangan 2024, di Jakarta, Selasa (20/2/2024).

Bamsoet mengaku optimistis situasi perekonomian nasional akan meningkat seiring kepercayaan investor yang berbanding lurus keamanan dan kondusivitas nasional pasca usai Pemilihan Umum 2024. Terlebih angka ekonomi makro Indonesia masih menunjukkan hasil yang baik.

Ekonomi Indonesia masih bisa mencapai 5,05 persen pada 2023, dengan tingkat inflasi sebesar 2,61 secara year on year (YoY).

Pemerintahan pengganti Presiden Joko Widodo, lanjut Bamsoet, telah memiliki fondasi kuat dalam menjaga stabilitas perekonomian nasional. Antara lain dengan positifnya kinerja industri jasa keuangan yang membaik. Salah satunya ditunjukan dengan kredit perbankan yang bisa tumbuh double digit dan ekonomi Indonesia juga tumbuh masih sangat baik yaitu 5,05 persen.

“Selain itu cadangan devisa mencapai USD 145 juta, serta neraca dagang surplus Rp 570 triliun. Dengan modal ini, Indonesia di bawah kepemimpinan Pak Prabowo yang telah memenangkan Pemilu Presiden berdasarkan quick count berbagai lembaga survei, nantinya bisa langsung tancap gas,” jelas Bamsoet.

Namun begitu tambahnya, pemerintahan yang akan datang masih memiliki pekerjaan besar, yakni mewujudkan cita-cita Indonesia menjadi negara maju. Untuk dapat dikategorikan sebagai negara maju, pendapatan perkapita yang harus dicapai oleh suatu negara adalah minimal sebesar 11.906 dolar AS per tahun. Tingginya pendapatan per kapita ini juga dibarengi dengan angka kemiskinan yang relatif rendah.

“Di negara maju, setiap warga negara yang berusia produktif memperoleh jaminan mendapatkan pekerjaan. Beberapa contoh negara maju dengan tingkat pengangguran terendah di antaranya Singapura dan Swiss dengan tingkat pengangguran 2 persen, serta Jepang dan Korea Selatan dengan tingkat pengangguran 2,5 persen,” jelasnya.

Sedang Indonesia, kata Bamsoet, tingkat pengangguran terbuka (TPT) saat ini mencapai 5,32 persen per Agustus 2023. Butuh kerja keras untuk menurunkannya seperti di berbagai negara maju.***

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini