Bamsoet Ajak Waspadai Potensi Kecurangan Pemilu
FTNews, Purbalingga— Legislator DPR RI Dapil 7 Jawa Tengah Bambang Soesatyo mengingatkan para saksi serta keluarga besar Partai Golkar untuk tetap mewaspadai berbagai potensi kecurangan dalam Pemilu 2024. Mengingat dalam penyelenggaraan Pemilu 2014 dan Pemilu 2019, masih terdapat kenaikan jumlah pelanggaran Pemilu.
“Pada Pemilu 2014, jumlah pelanggaran Pemilu mencapai 10.754 kasus, dan naik menjadi 15.052 kasus pada Pemilu 2019, yang sebagian besarnya adalah masalah administratif. Pada Pemilu 2019, pelanggaran kasus pidana Pemilu tercatat sebanyak 348 kasus, atau meningkat 58,3 persen jika dibandingkan dengan Pemilu 2014,” jelas Bamsoet usai mengukuhkan ribuan saksi kader Partai Golkar untuk 2.964 TPS di empat kecamatan terakhir dari 18 Kecamatan, 224 Desa dan 15 Kelurahan di Kabupaten Purbalingga.
Hal lain yang perlu diwaspadai yakni terkait kesehatan dan keselamatan. Pada Pemilu 2014, tercatat 157 orang petugas atau relawan Pemilu meninggal dunia. Sedangkan pada Pemilu 2019, jumlah korban meninggal meningkat hampir 6 kali lipat, mencapai 894 orang. Serta lebih dari 5 ribu orang petugas Pemilu menderita sakit setelah melaksanakan tugas.
“Peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran besar agar tak terulang kembali di Pemilu 2024, selain terhadap relawan dan petugas Pemilu, juga terhadap saksi yang bertugas. Kita tidak ingin menjadikan momentum Pemilu yang merupakan pesta demokrasi berubah menjadi silent killer. Pemilu yang damai, bermartabat, dan menggembirakan, harus dirasakan oleh semua yang terlibat di dalamnya, termasuk para saksi dan penyelenggara Pemilu,” pungkas Bamsoet.***