Bambang Pacul Akui Ada Dinamika di Internal Partai Menyikapi Pemerintahan Baru

Bambang Wuryanto (Pacul)/Foto: tangkap layar

FTNews, Jakarta— Kabarnya bergabung atau tidaknya PDI Perjuangan di pemerintahan berikutnya (Prabowo-Gibran) menjadi bahasan serius di partai. Bambang Wuryanto atau akrab disapa Bambang Pacul menyebut, saat ini di partainya (PDIP) ada tiga kluster dalam menyikapi permasalahan tersebut.

Yakni, ada kelompok yang ingin segera masuk ke pemerintahan Prabowo. Ada yang ingin melihat perkembangan terlebih dahulu alias tidak mau tergesa-gesa, tapia da juga kelompok yang tegas menolak bergabung dengan pemerintahan baru.

“Jadi di internal ada tiga kluster ya. Ada pihak yang ingin langsung masuk kepemerintahan Prabowo.  Ada yang ingin melihat dulu perkembangannya ke depan, tidak mau tergesa gesa mengambil keputusan untuk bergabung ke pemerinatahan. Tapi ada pihak yang dengan tegas tidak mau PDIP  masuk ke barisan pemerintahan dengan pertimbangan kepentingan bangsa,” papar Bambang Pacul kepada wartawan di DPR.

“Jadi sekarang ini ada tiga kluster yang sedang berdinamika,” ucapnya.

Apakah itu pertanda PDIP ‘retak’?

Ketua DPP PDIP Puan Maharani menegaskan, partainya tetap solid. Sekalipun, misalnya, PDIP (kader) tidak berada di pemerintahan, namun tetap solid mendukung pemerintahan yang akan datang dalam membangun negeri.

“Kita tetap solid mendukung pemerintahan yang akan datang dalam membangun negeri,” tegas Puan di kompleks parlemen Jakarta, Rabu (16/10/20254).

Tegak Lurus pada Megawati

Sementara itu di kesempatan berbeda, Chico Hakim, Jubir PDIP menyatakan, sikap PDIP terhadap pemerintahan Prabowo-Gibran sepenuhnya ada pada Ketua Umum Megawati Soekarnoputri. PDI Perjuangan, tegasnya, sikap politiknya tegak lurus pada keputusan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.

“Apakah berada dalam pemerintahan ke depan atau berada di luar dan menjadi penyeimbang merupakan kewenangan Ketua Umum PDI Perjuangan, Ibu Megawati Soekarnoputri,” kata Juru bicara PDI Perjuangan Chico Hakim, Selasa (15/10/2024), dilansir gesuri.id

Partai berlambang kepala banteng itu  memiliki legacy dalam membangun demokrasi. Metode pemikiran yang diajarkan di dalam sekolah partai adalah krtisis, dialektis, dan kontemplatif. Dinamika terhadap persoalan tersebut bagus dalam demokrasi.

Ia juga menekankan hubungan antara Megawati Soekarnoputri dan Presiden terpilih Prabowo Subianto sangat baik dan memiliki akar historis.

Dalam beberapa platform partai seperti berkaitan dengan kedaulatan pangan, energi, keuangan, pertahanan, dan pentingnya nation and character building serta politik pendidikan dan kemudayaan, antara kedua partai memiliki pemahaman yang tidak jauh berbeda.

“Kami terus berkomitmen bagi kemajuan bangsa dan negara dengan jalan Trisakti Bung Karno. Hal-hal yang berkaitan dengan tugas presiden sebagai kepala negara, PDI Perjuangan selalu mendukung upaya pencapaian tujuan bernegara,” ujarnya.***

Tutup