AHY: Prabowo Figur Mumpuni Jawab Potensi Tantangan Indonesia di Bidang Pertahanan Keamanan

Ketum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono sesaat sebelum Debat Capres, Minggu (7/1/2024)/foto: dok Partai Demokrat

FTNews, Jakarta— Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) percaya bahwa Prabowo Subianto adalah figur yang berpengalaman lengkap dan mumpuni untuk menjawab potensi tantangan-tantangan Indonesia di bidang pertahanan dan keamanan ke depan.

Selaku Dewan Pengarah Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, AHY juga memahami bahwa isu pertahanan dunia saat ini sangat dinamis; potensi konflik bisa saja terjadi setiap saat, termasuk di Indonesia. Dengan itu, AHY menyampaikan perawatan terhadap aspek pertahanan dan keamanan harus terus dilanjutkan dan terus dikembangkan.

“Isu pertahanan dan keamanan ini tidak hanya menyangkut bagaimana Indonesia harus memodernisasi Alutsista-nya, tetapi bagaimana para prajurit dan keluarganya makin baik kesejahteraanya. Ini yang harus diperjuangkan,” ujar AHY sebagaimana dikutip dari keterangan pers.

“Harapannya strategi besar pertahanan di negara Indonesia tidak hanya aspek hard powernya saja, tetapi juga sumber daya manusianya,” lanjutnya.

AHY berpendapat, pengalaman Prabowo sebagai Menteri Pertahanan dan TNI selama 25 tahun lebih merupakan faktor signifikan dalam mewujudkan  Indonesia sebagai pemain yang diperhitungkan di kancah internasional.

“Saya percaya Pak Prabowo akan mengedepankan smart diplomacy agar Indonesia bisa menjadi pemimpin di kawasan Asia Tenggara, dan menjadi pemain yang diperhitungkan di dunia dan berbagai forum internasional,” tegas AHY.

Lebih lanjut, AHY memandang bahwa persiapan Alutsista (alat utama system senjata) di Indonesia juga menjadi faktor penting guna menjamin keamanan dan pertahanan Indonesia dalam jangka panjang.

“Alutsista itu penting, bagaimanapun juga negara harus punya kesiapan yang mumpuni,” terangnya. “Mungkin secara kasat mata potensi perang tidak terlihat di negara kita saat ini, tetapi kita harus selalu ingat bahwa konflik, sengketa dan perang bisa terjadi kapan pun,” ucapnya.***

 

Tutup