Bertemunya Prabowo-Mega Akhiri Ketegangan PDIP-KIM? Ini Kata Hendri Satrio

Hendri Satrio, (Hensat) Pakar Komunikasi Politik/foto: tangkap layar Abraham Samad Speak Up

FTNews, Jakarta— Analis Komunikasi Politik Hendri Satrio menyambut positif rencana pertemuan Prabowo Subianto dan Megawati Soekarnoputri. Menurutnya, pertemuan kedua tokoh bangsa ini akan membawa kebaikan bagi Indonesia.

Lebih jauh lagi, ia berpendapat pertemuan tersebut sebagai pertanda berakhirnya ‘ketegangan’ antara PDI Perjuangan dan Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terjadi selama Pilpres 2024.

“Jika pertemuan ini terjadi, ini hal yang luar biasa. Pemenang Pilpres 2024 bertemu dengan Pemenang Pileg 2024 Ini bisa membawa suatu perbaikan dan kebaikan untuk Indonesia,” ucap pemilik lembaga Kedai KOPI (Kelompok Diskusi dan Kajian Opini Publik Indonesia), Senin (16/9/2024).

Pertemuan tersebut, lanjutnya, dapat menjadi symbol bahwa keduanya bisa berkolaborasi dalam pemerintahan 2024-2029 ke depan.

Meski demikian, ucap Hensat lagi, PDI Perjuangan belum tentu mau masuk dalam koalisi besar itu. PDIP, kata Hensat, bisa tetap berkolabolasi  meski berada di luar lingkaran kekuasaan. Hal itu, paparnya, pernah terjadi saat pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono.

Pada masa itu Taufiq Kiemas menjadi Ketua MPR dan PDI Perjuangan berada di luar pemerintahan. “Walau saat itu PDI Perjuangan berseberangan dengan Demokrat tapi keduanya tetap mengerti dan PDI Perjuangan memberikan masukan-masukan kritis kepada pemerintah,” jelas dosen Universitas Paramadina ini.

Sementara itu dalam diskusi yang dipantau secara daring tentang kemungkinan PDIP bergabung dalam koalisi pemerintah, Hensat justru balik bertanya, jika semua partai bergabung dalam koalisi pemerintah, termasuk PDIP, lalu, kemana  rakyat akan mengadu.

“Kalau semua bergabung, lalu kemana rakyat akan mengadu. Apakah DPR akan kuat seperti yang diinginkan? Kan pertanyaan-pertanyaan seperti itu muncul. Kalau PDIP nantinya diputuskan masuk, harus ada jaminan dari DPR bahwa suara kristis rakyat akan didengar. Bahwa rakyat tetap diutamakan. Jangan sampai kita kembali dengan ‘nyanyian setuju’ terus si DPR ini, tidak mendengarkan apa yang diinginkan rakyat,” ujar Hensat panjang lebar.

Lepas dari semua itu, ujarnya, adalah hal yang positif bagi rakyat jika PDIP bisa bekerja sama dengan KIM, baik itu bekerja sama di dalam pemerintahan atau pun di luar pemerintahan. “Saya berharap semua dilakukan untuk rakyat Indonesia,” tutupnya.***

Tutup