Kesal Disebut Dorong-dorong RK di Jakarta, Sufmi Dasco Bongkar Fakta Sebenarnya

Sufmi Dasco Ahmad, Ketua Harian DPP Partai Gerindra. Foto: Tangkap Layar

FTNews, Jakarta— Tarik-menarik antara partai Koalisi Indonesia Maju terkait keikutsertaan Ridwan Kamil (RK) dalam Pilkada mulai ‘memanas’. Gerindra dan PAN mendorong Ridwan Kamil maju di Pemilihan Gubernur di Jakarta, sementara Golkar lebih condong kadernya bertarung di Pilgub Jabar yang petanya lebih jelas dan peluang menangnya besar.

Sejumlah tokoh Golkar telah menyuarakan hal itu. Golkar sangat berhitung benar terkait peta Jakarta dan Jawa Barat. Apalagi menurut Golkar, elektabilitas Ridwan Kamil sejak munculnya nama Anies Baswedan dan Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), menurun bahkan kini berada di posisi ketiga setelah Anies dan Ahok.

Para pengamat pun memaparkan analisa tak jauh berbeda dengan analisa Golkar. Mereka menyarankan sebaiknya Ridwan Kamil maju di Pilgub Jabar yang lebih jelas.

Gerindra sendiri seperti merasa tidak nyaman karena seolah mendorong-dorong RK maju di Jabar. Terlebih lagi, wartawan terus menerus mengejar-ngejar para tokoh Gerindra untuk mendapatkan statement atau pun respon atas pernyataan Golkar.

Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad yang ditanya wartawan terkait hal tersebut, seperti heran sekaligus agak ‘kesal’ karena seolah hanya Gerindra yang mendorong-dorong RK agar maju di Jakarta.

“Sebenarnya jangan dibilang Gerindra saja lho! Itu rapat partai koalisi, termasuk Golkar ikut, nah itu aja! Saya ngga tahu yang ngomong itu Golkar yang mana itu! Tegas Sufmi.

“Jadi begini. Bahwa kemudian elektabilitas RK di Jawa Barat lebih tinggi, itu memang pada saat ini begitu. Tapi silahkan dicek pada waktu itu yang minta mau maju di Jakarta, kan, Pak Ridwan Kamil,” jelasnya.

Lalu wartawan bertanya lagi, Tapi kan waktu itu sebelum ada Anies mempertimbangkan maju?

“Ya ngga ada masalah. Maksud saya itu, kan, keputusan mau memajukan Ridwan Kamil itu adalah pembicaraan rapat koalisi, termasuk ada Golkar. Bahwa ini kemudian ada hal-hal yang harus dipertimbangkan, jadi namanya dinamika, yang mungkin dinamika yang harus dibicarakan,” ucap Wakil Ketua DPR RI itu.

Lalu dia pun menegaskan, bukan ‘kartu mati’ harus Ridwan Kamil  (maju di Pilgub Jakarta). “Kita kan ngga, bukan ‘kartu mati’ harus Pak Ridwan Kamil,” tegasnya.

Sementara Wakil Ketua Umum Partai Golkar Ahmad Doli Kurnia dalam berbagai kesempatan menyampaikan, RK lebih baik maju di Pilkada Jawa Barat dibanding Jakarta. Di Jawa Barat, ‘RK’ selain sampai sekarang elektabilitasnya tertinggi juga kiprahnya sudah teruji. Masyarakat Jabar menginginkan RK maju kembali di Pilgub Jabar.

“Nah ketimbang di Jakarta yang kita belum tahu petanya bagaimana. Yang maju belum tahu siapa,  surveinya juga justru di posisi ketiga. Buat Golkar, kami berpandangan lebih ideal Ridwan Kamil  di Jawa Barat,” tegas Doli lagi.

Memang, aku Doli, sebelum nama Anies, Ahok, dll, muncul, elektabilitas RK di Jakarta terbilang cukup baik. “Dulu waktu pertama kali RK memasang billboard ‘on the way ke Jakarta’, memang waktu itu punya daya kejut. Nah elektabilitas nya lumayan,” ucap Doli.

“Tetapi begitu nama-nama lain muncul kemudian dicalonkan, didengungkan, muncul nama Anies Baswedan, muncul nama Basuki Tjahaja Purnama, segala macem, nah ini menurun elektabilitas nya,” imbuh dia.

Kendati begitu, Doli menyatakan bahwa Golkar masih belum memberikan kepastian ke mana Ridwan Kamil akan bertarung. Dia menyebut bahwa partainya tengah melakukan sejumlah hal untuk memantapkan keputusan nantinya.

“Kita belum bisa memutuskan, karena masih mau kita lihat karena selain RK kita punya nama seperti Ahmad Zaki Iskandar, kita punya seperti Erwin Aksa,” tutur Doli.

“Ini juga sedang kita kaji, Jadi kita belum memutuskan apa-apa, walaupun kecenderungan Golkar sekarang mendorong di Jawa Barat,” tegasnya.***

Tutup