Siapa Pasangan Anies? Kuncinya Ada di PDIP dan PKS
FTNews, Jakarta—Pendaftaran calon kepala daerah tinggal dua bulan lagi. Persisnya 27-20 Agustus 2024. Tak heran kalau pembahasan nama-nama calon makin ramai diperbincangkan, khususnya di Jakarta. Anies Baswedan, Ridwan Kamil, dan sekarang muncul nama Kaesang Pangarep. Ketiganya digadang-gadang akan bertarung di Jakarta.
Pengamat politik dari Universitas Paramadina, Ahmad Khoirul Umam menyebut, kubu Koalisi Indonesia Maju (KIM) cukup solid menghadirkan Ridwan Kamil. Sementara di kubu Anies, ujarnya, finalisasi koalisi belum terlihat. Partai-partai terlihat masih berhitung secara ketat. Masih menghitung bagaimana pergerakan PDI Perjuangan ke depan.
“Ini memang menjadi tantangan serius bagi Anies Baswedan. Karena Anies bukan representasi partai. Maka umumnya upaya untuk menghadirkan negosiasi dalam konteks untuk pembentukan koaliasi partai selalu ingn menenmpatkan kader terbaiknya. Setidaknya jadi wakil,” tutur Khoirul Umam dalam diskusi yang dipantau secara daring yang ditayangkan CNN Indonesia.
Ketika Anies tetap independen, non partai, ujar Umam, maka akan ada kontestasi di antara partai-partai untuk merebut posisi wakil, mulai PDIP, PKS, atau PKB atau NasDem. Situasi ini, katanya, harus dicermati betul.
Misalnya, papar Umam, Anies bisa meyakinkan PKS dengan kekuatan suaranya dan 18 kursi di DPRD Jakarta, dan, PDIP bisa membuka ruang seluas-luasnya untuk melebur menjadi satu kekuatan, maka, itu akan sangat kompetitif.
“Kalau misalnya PKB dan NasDem konsiten memberi dukungan maka akumulasinya bisa sampai hampir 30 persen. Ini yang kemudian harus dilihat. Ini di atas kertas. Karena itu negosiasi, kompromi merupakan kunci. Kalau tidak menjadi entitas partai tentu, tidak mudah untuk membangun threshold partai 20 persen,” ungkap Umam yang juga Direktur Eksektif indostrategic.
Menurutnya, salah satu kuncu adalah PDI Perjuangan dan PKS.
“Tapi saya tidak begitu yakin apakah koalisi perubahan yang kemarin di Pilpres, apakah PKS akan serta-merta merelakan dengan senang hati 18 kursi yang dimilikinya untuk mendukung Mas Anies? Atau kah ada negosiasi lain? Karena simulasi dan juga statement dari PKS berharap ada kader terbaiknya,” paparnya.
Kalau PKS mempunya kepercayaan diri yang sedang tinggi-tingginya di Jakarta, lanjut Umam, besar kemungkinan akan mengusung kader terbaiknya. “Apakah PDIP juga akan melakukan hal yang sama?” Katanya dengan nada bertanya.
“Ingat, sejarah pasca reformasi, PDIP tidak pernah menjadi makmun (pengikut). di DKI Jakarta. Dia selalu menjadi imam. Kalau misalnya di 2024 ini harus menurunkan egonya, itu menjadi titik kemunduran,” tutur Umam.
Kalau itu tidak terjadi, lanjutnya, mungkin PDIP akan berinisiatif mengajukan satu nama tersendiri. Apakah itu kader terbaik seperti Andika Perkasa, Mensos Tri Rismaharini, atau kader-kader PDIP terbaik lainnya yang sifatnya penunjukan penugasan dari Ketua Umum PDIP.
“Ini yang masih jadi misteri,” ucapnya.***