Survei LSI: Mayoritas Masyarakat Percaya Putusan Sengketa Pilpres akan Adil
FTNews, Jakarta— Sidang sengketa hasil Pemilu Presiden atau Perselisihan Hasil Pemilu (PHPU) Presiden 2024 di Mahkamah Konstitusi, sangat menyedot perhatian masyarakat. Rencananya Mahkamah Konstutusi (MK) akan menyampaikan Putusan PHPU Presiden ini pada Senin (22/4/2024) mendatang.
Hasil survey terbaru LSI (Lembaga Survei Indonesia) menyebut, proses persidangan terkait perselisihan hasil Pemilu Presiden 2024 di MK diketahui oleh 54.3 persen publik.
“Dari yang tahu. mayoritas yakin MK akan mengeluarkan putusan yang adil terkait perselisihan hasil pemilihan presiden 2024,” jelas Direktur Eksekutif LSU Djayadi Hanan yang me-launching hasil surveinya secara daring, Kamis (18/4/2024).
Dari hasil itu, berdasarkan basis pemilih Capres-Cawapres, mayoritas basis Prabowo-Gibran percaya MK akan mengeluarkan putusan yang adil terkait perselisihan hasil Pemilu Presiden 2024. Persentasenya yang percaya mencapai 70 persen, yang tidak percaya 17 persen dan tidak menjawab 13 persen.
Sebaliknya, mayoritas pemilih Kubu 01 atau Paslon Anies Baswedan/Muhaimin Iskandar tidak percaya mencapai 55 persen, yang percaya 38 persen dan tidak menjawab 7 persen.
Dibanding Kubu 01, pemilih Kubu 03 atau Paslon Ganjar Pranowo/Mahfud Md, terlihat terbelah, meski jumlah yang tidak percaya lebih besar sedikit dari yang percaya. Pemilih Ganjar/Mahfud yang percaya hakim MK akan mengeluarkan putusan yang adil memcapai 37 persen, yang tidak percaya 39 persen, sedang yang tidak menjawab 24 persen.
Tapi jika melihat basis partai, pemilih PDIP misalnya, justru mayoritas percaya MK akan mengeluarkan putusan yang adil yakni 51 persen. Yang tidak /kurang percaya hanya 28 persen.
“Basis Ganjar-Mahfud terbelah antara yang percaya dan tidak percaya. Menurut basis partai, lebih banyak yang percaya dibanding tidak percaya ditiap basis pemilih partai,” tambah Djayadi.
Selain itu, paparnya, mayoritas kurang setuju dengan tuntutan pembatalan penetapan pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka sebagai peserta Pemilu 2024 dan dilakukan pemungutan suara ulang tanpa pasangan Prabowo Subianto – Gibran Rakabuming Raka.
Sebaliknya, basis pemilih Anies-Muhaimin dan pemilih PKS paling banyak yang setuju dengan dua tuntutan tersebut dibanding basis pemilih pasangan Capres-Cawapres dan partai lainnya.
Mayoritas, 71.2%, merasa cukup/sangat puas atas penyelenggaraan pemilu 2024. Menurut basis pemilih Capres-Cawapres, mayoritas basis Prabowo-Gibran merasa puas.
Sementara mayoritas dari basis pemilih Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud merasa tidak puas. Menurut basis partai, basis NasDem dan PKS mayoritas tidak puas, sementara basis pemilih partai lainnya mayoritasmerasa puas.
Metodologi
Survei Nasional ini digelar 7-9 April 2024. Target populasi survei ini adalah warga negara Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone, sekitar 83% dari total populasi nasional.
Pemilihan sampel dilakukan melalui metode random digit dialing (RDD). RDD adalah Teknik memilih sampel melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak.
Dengan teknik RDD sampel sebanyak 1213 responden dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening. Margin of error survei diperkirakan ±2.9% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.
“Wawancara dengan responden dilakukan lewat telepon oleh pewawancara yang dilatih,” tambah Djayadi.***