Sandiaga Temui Prabowo, Habiburokhman: “Ada Gesture Politik, tak Bisa Ditutupi
FTNews, Jakarta— Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menilai kedatangan Sandiaga Uno, salah satu tokoh Partai Persatuan Pembangunan, menemui Prabowo Subianto di Kartanegara, saat Idulfitri, guna memperpecat rekonsiliasi.
“Ada gesture politik. Itu tidak bisa ditutupi. Gesture politik yang muncul yaitu keinginan untuk semangat rekonsialiasi,” ucap Habiburokhman kepada wartawan, Kamis (11/4/2024).
“Kan pak sandi itu adalah tokoh penting di 03 (TPN Ganjar-Mahfud) maka kedatangannya tentu ada makna politiknya. Kita tidak bisa tutupi itu. Makna politiknya adalah semangat rekonsialiasi, itu ada di semua level bahkan level paling tinggi sekali pun,” tambahnya.
Memang, Sandiaga datang tidak membawa surat penugasan dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP), tapi lanjut Habiburokhman, semua orang tahu Sandi berasal dari kubu sebelah yang tentu semangatnya mempercepat rekonsiliasi.
Terkait rekonsiliasi, ia menegaskan, dalam pandangannya saat ini baik kalangan grassroots (akar rumput)maupun elite, mungkin sudah sekitar 98 persen move on’ (dari perseteruan Pilpres-red).
“Kalau kita lihat baik di grassroots atau di elite itu mungkin kini 98 persen orang sudah ‘move on’. Pemilu ya Pemilu, kontestasi ya kontestasi, selesai. Ya kalau mau kontestasi lagi ya lima tahun lagi,” ujar Habiburokhman yang pada Pileg lalu kembali berhasil lolos ke Senayan.
Saat ini, katanya, tinggal menunggu putusan Mahkamah Konstitusi (MK). “Kira-kira nih karena kita sudah berpengalaman melewati momen kayak begini, urusan MK kan sudah bisa dikira-kira dengan kehadiran empat Menteri kemarin yang memberi keterangan yang menyejukkan, soal tuduhan-tuduhan tersebut kan terpatahkan semua,” paparnya.
Ia menilai ‘move on’ berbagai kalangan dari kontestassi Pilpres lalu, jauh lebih cepat dibanding pada 2019 (Pemilu) lalu. Saat ini, katanya, hampir semuanya sudah ‘move on’. Dan itu patut disyukuri.***