Peluang Airlangga Kembali Jadi Ketum Golkar, Peneliti: Kadang Tergantung Restu Penguasa

Presiden RI Joko Widodo bersama Ketua Umum DPP Partai Golkar, Airlangga Hartarto./foto: dok Partai Golkar

FTNews, Jakarta— Sukses membawa Golkar dalam meningkatkan perolehan suara pada Pemilu 2024, seharusnya membuka peluang bagi Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.

“Airlangga Hartato lebih berpeluang terpilih mengingat dia sukses memimpin Golkar dalam menghadapi Pemilu 2024 kemarin. Dengan kesuksesan tersebut, semestinya para ketua DPD Provinsi dan Kabupaten mendukungnya,” kata peneliti BRIN Lili Romli, dilansir laman Partai Golkar.

Namun demikian, Lili menyebut keberhasilan seseorang untuk menjadi ketua partai kadang tergantung pada dukungan penguasa. Padahal hal-hal seperti itu tidak harus terjadi karena sejenis praktek buruk masa Orde Baru.

“Dengan kata lain kadang dalam suksesi kepemimpinan partai mesti harus ada restu dari penguasa. Semoga saja itu tidak terjadi praktek restu-restuan,” ungkap Lili.

Jika masih ada praktek tersebut, Lili mengemukakan calon Ketum Golkar akan semakin terlihat dari siapa yang paling dekat dengan kekuasaan.

Dari empat nama yang beredar, tiga orang merupakan bagian dari pemerintahan. “Jika di lihat dari empat calon, ada tiga calon yang menjadi pembantu presiden. Ketiganya, yakni Airlangga, Bambang Soesatyo hingga Bahlil Lahadalia,” ujar dia.

Sebelumnya, Airlangga ketika ditanya wartawan soal isu Jokowi bakal merapat ke Golkar, menjawab, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan partainya  sudah akrab.

“Pak Jokowi dan Partai Golkar memang sudah rapat,” ucap Airlangga disambut tawa petinggi Partai Golkar lainnya saat konferensi pers usai rapat pleno bersama Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan kader Partai Golkar di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta Barat, Minggu (10/3/2024).

Airlangga mengatakan kedekatan itu tampak pada iklan-iklan Partai Golkar bersama Jokowi. Hal itu, kata dia, menunjukkan kedekatan sekaligus kenyamanan Jokowi dengan Golkar.

Hal senada juga disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Golkar, Ahmad Doli Kurnia yang menyebut, partai Golkar cukup dekat dengan Jokowi.

Dia menyebut hubungan baik dengan Jokowi itu terjalin karena Golkar merupakan partai yang konsisten sebagai pengusung dan pendukung presiden ketujuh RI itu.

“Bahkan kami juga sering dicanda-candain bahwa Partai Golkar ini lebih Pak Jokowi daripada partai politik yang lain,” katanya saat ditemui seusai konferensi pers itu.

“Jangankan seorang presiden, seorang rakyat biasa saja kalau mereka merasa aspirasinya sama, kepentingannya sama, perjuangannya sama, nilainya sama, dan ingin bergabung dengan Partai Golkar, satu anggota masyarakat saja kami sangat senang sekali, apalagi seorang presiden,” ucapnya.

Partai Golkar, sambung Doli, sangat senang jika Presiden Jokowi memang ingin bergabung.

Meski demikian, Doli mengaku belum mendapatkan konfirmasi mengenai status Jokowi dengan PDI Perjuangan.***

Tutup