TKN: Tak Satupun Partai Pengusung Anies-Ganjar Nilai Buruk Menhan

FTNews, Jakarta — Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Meutya Hafidz, yang juga Ketua Komisi I DPR RI, menyebut sejauh ini belum ada anggota Komisi I DPR, termasuk dari partai politik pengusung Anies dan Ganjar, yang tidak menyetujui program-program dan kebijakan Menteri Pertahanan.

“Kami belum pernah dengar bahwa ada satu pun fraksi yang tidak setuju dengan program-program dan fungsi pertahanan. Jadi nggak ada yang bilang nilainya 5, semua bilang bagus, semua setuju anggaran harus naik. Tiba-tiba hari ini menjelang debat memberikan nilai 5,” kata Meutya Hafidz usai acara debat ketiga Pilpres 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu (7/1/2024) malam.

Oleh karena itu, Meutya menilai skor rendah yang diberikan Ganjar dan Anies kepada Prabowo, selaku menteri pertahanan dan calon presiden nomor urut 2, tidak sejalan dengan sikap partai politik pengusung mereka di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Meutya meminta jika ada ketidakpuasan partai politik pengusung Ganjar dan Anies sebaiknya menyampaikan itu dalam forum-forum yang mempertemukan Komisi I DPR RI dan Menhan RI.

“Pemilihan presiden itu juga menyangkut partai politik yang mengusung para pasangan calon. Selama ini mereka mengatakan baik, di DPR yang kami dengar di Komisi I, tiba-tiba karena mau debat jadi nilainya 5,” kata Meutya keheranan.

Menanggapi skor rendah tersebut, Prabowo selepas debat menyampaikan beberapa pencapaian Kementerian Pertahanan selama dipimpin oleh dirinya.

“Saya kira prestasi Kemhan sangat jelas di bawah kepemimpinan saya. Industri pertahanan kita, di dalam negeri, mendapat kontrak paling besar selama sejarah Republik Indonesia, mendekati 11 miliar dolar AS,” jelas Prabowo.

Industri pertahanan, lanjut Prabowo, mulai mendapatkan laba yang juga cukup tersebar. Kita punya banyan terobosan banyak. Kita bangun 25 rumah sakit di seluruh Indonesia dalam kurun waktu masa kepemimpinan saya, kita bangun empat fakultas di bidang sains, teknologi, engineering, matematika, fisika, kimia, biologi.

Karena itu, Prabowo menilai nilai narasi yang disebutkan dua capres rivalnya yaitu Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo, saat debat sangat tidak pas, karena beberapa narasi tidak berbasis data-data yang tepat.***