Capres 2024: Man of Idea, Man of Action dan Man of Concept, Ini Penjelasannya

Prabowo Subianto, Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo/foto: Foto Dok BMPI Setpres

FTNews, Jakarta— Alissa Qotrunnada Wahid, Koordinator Nasional Jaringan Gusdurian memaparkan pandangannya tentang ketiga Calon Presiden yang berlaga dalam Pilpres 2024, Anies Baswedan, Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo. Lantas Alissa menyebut tiga jenis manusia yakni; Man of Idea, Man of Action dan Man of Concept.

Penilaiannya itu didasarkan pantauannya pada saat ketiga Capres tampil dalam Debat pada Selasa (12/12/2023) lalu.

Menurut Alissa, Debat Capres yang berlangsung di Komisi Pemilihan Umum, lebih seru dari yang diperkirakan. Kita mengira seperti ‘Lomba Pidato’, ternyata tidak. Hanya saja, saling sanggahnya kurang. Kurang sparkly. “Kurang memancing keributan,” katanya sambil tertawa.

“Walaupun saya happy karena beberapa isu yang mengganjal seperti; MKMK, milenial jadi Cawapres, isu HAM, Papua. Saya senang banget ada Papua, karena itu isu sensitive, bagaimana pendekatan calon pemimpin menangani masalah Papua,” papar Alissa dalam diskusi yang tayang di kanal YouTube IDN Times.

Soal korupsi juga dibahas, ucapnya, tapi menurutnya tidak ada inovasi.

Dalam pandangan Alissa yang juga Ketua PBNU, para Capres dalam mengemukakan Visi dan strategi mereka memiliki penekanan yang berbeda. “Katanya ada tiga jenis manusia yakni; Person of Idea, Person of Action dan Person of Concept,” ucapnya.

Ia menilai Anies Rasyid Baswedan sebagai Man of Idea, Prabowo Subianto sebagai Man of Action, dan Ganjar Pranowo sebagai Man of Concept.

Menurutnya, Anies fokus pada gagasan fundamental, menjadi seorang “Man of Idea. “Misalnya, Anies membicarakan keadilan, tetapi cenderung kurang menghubungkannya dengan tindakan konkret yang dilakukannya. Fokusnya lebih pada ide dasarnya tanpa banyak memberikan rincian atau solusi.”

“Kalau Mas Anies itu saya melihat bicara tentang fundamental, Man of Idea. Mas Anies, dia bicara soal keadilan, tetapi sedikit sekali nyambung dengan apa yang dia lakukan. Dia fokusnya pada ide dasarnya, tetapi nggak cerita banyak,” jelasnya.

Kemudian Ganjar Pranowo Man of Concept. Ganjar, kata Alissa, langsung menyampaikan program-program konkret tanpa banyak menyentuh pada aspek fundamental.

“Sementara Mas Ganjar langsung ngomong program. Dia nggak banyak menyentuh fundamentalnya. Ia sudah pernah melakukan ini, akan melakukan ini. Jadi, dia langsung berpikir strateginya apa yah untuk menjawab kebutuhan orang-orang  itu dari Sabang sampai Merauke itu,” papar Alissa yang juga Sekjen Gerakan Suluh Kebangsaan.

Alissa mencontohkan ketika Anies berbicara masalah Papua. Menurut Anies, problem Papua itu bukan hanya kekerasan tapi keadilan. “Itu kan fundamental banget, bagus! Tapi, apa solusinya? Nah, mas Ganjar udah langsung ngomong, dialog,” tuturnya.

Adapun Prabowo dinilai Alissa sebagai seorang Man of Action, yang lebih fokus pada tindakan langsung. Prabowo tidak banyak memikirkan aspek fundamental atau strategi. Dalam kasus Papua, misalnya, ia langsung menyoroti penguatan militer sebagai salah satu prioritasnya.

“Nah, Pak Prabowo, dia Man of Action. Dia langsung ngegas, kita perkuat militernya,” ungkapnya.***

Tutup