Safari Politik di Purbalingga, Bamsoet Ingatkan Hindari Hoaks dan Ujaran Kebencian
FTNews, Purbalingga— Ketua MPR Bambang Soesatyo mengajak masyarakat untuk mewaspadai serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian yang berpotensi meningkat menjelang pelaksanaan Pemilu pada 14 Februari 2024. Selain waspada, masyarakat juga jangan menjadi bagian dalam penyebar apalagi sampai memproduksi berbagai konten tersebut.
Menurutnya, pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Informatika, didukung KPU dan Bawaslu, bahkan bila perlu juga melibatkan Polri dan penyedia platform media sosial, harus meningkatkan koordinasi dan sinergi untuk membentuk tata kelola dalam menangani serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian.
“Memastikan media sosial tetap kondusif, tanpa membungkam hak masyarakat dalam menyampaikan pendapat. Sehingga media sosial dipenuhi konten gagasan, bukan dipenuhi konten black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian yang dapat memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa,” ujar Bamsoet saat menutup safari politik selama empat hari di Purbalingga, Senin (11/12/2023).
Untuk diketahui, Bambang Soesatyo atau kerap disebut Bamsoet, merupakan Legislator DPR RI Dapil 7 Jawa Tengah meliputi Kabupaten Purbalingga, Kabupaten Banjarnegara, dan Kabupaten Kebumen.
Berkaca pada pengalaman Pemilu 2019, ujar Bamsoet, maraknya konten black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian mengakibatkan politik menjadi sangat tegang, sehingga suasana persatuan dan kesatuan bangsa juga terancam.
Data Indicator Bawaslu melaporkan, pada Pemilu 2019 lalu terdapat 3.655 serangan di media sosial kepada pasangan Joko Widodo – KH Maruf Amin. Serta 2.499 serangan kepada pasangan Prabowo Subianto – Sandiaga Uno.
“Menghadapi Pemilu 2024, Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) melaporkan pada periode Januari – Juni 2023, dari 1.185 konten hoaks di berbagai platform media sosial, sebanyak 541 di antaranya atau sebanyak 45,7 persen berkaitan dengan politik,” jelas Bamsoet.
Data lain Kementerian Komunikasi dan Informatika RI mencatat hingga awal Desember 2023, konten hoaks politik di berbagai platform media sosial sudah mencapai 161 konten. Menunjukan bahwa media sosial rentan melahirkan kerawanan dalam Pemilu 2024. Terlebih tingkat penetrasi pengguna Internet di Indonesia sudah mencapai 215,63 juta orang atau sekitar 78,19 persen dari total populasi Indonesia yang sebanyak 275,77 juta jiwa.
Pesatnya peningkatan penetrasi internet tersebut harus ditunjang dengan peningkatan literasi digital masyarakat. Kementerian Komunikasi dan Informatika melaporkan, Indeks Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2022 lalu, dari skala 1-5, baru mencapai 3,54.”
“Masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan. Peningkatan Indeks Literasi Digital akan selaras dengan pencegahan serangan black campaign, hoaks, dan ujaran kebencian,” pungkas Bamsoet.***