Survei Indikator: PDIP Teratas, Disusul Gerindra dan Golkar

FTNews, Jakarta — Lembaga survei Indikator Politik Indonesia menyebut PDIP masih berpotensi meraih suara di Pemilu Legislatif 2024 teratas meski mengalami tren penurunan suara.

“Pertama itu PDIP 23,5 persen, disusul Gerindra 16,9 persen. Posisi ketiga Partai Golkar 10,8 persen, PKB pada posisi keempat 7,8 persen,” kata Peneliti Utama Indikator Politik Indonesia Hendro Prasetyo di Jakarta, Sabtu (9/12/2023).

Meski masih menempati posisi teratas, kata Hendro, PDIP mengalami tren penurunan pemilih dibandingkan perolehan dukungan 24,1 persen responden pada periode survei sebelumnya (Oktober).

Menurut dia, kenaikan tersebut dialami Partai Gerindra yang memperoleh tambahan dukungan responden sekira 2,5 persen dibanding periode sebelumnya.

“PDIP mengalami penurunan sedikit atau stagnan dibandingkan survei sebelumnya yang kita lakukan pada Oktober sampai November, itu agak turun. Kita temukan kenaikan yang tampak sekali itu Gerindra 14,4 menjadi 16,9 persen dalam rilis kita sebelumnya Oktober dan sekarang,” katanya.

Hendro menambahkan, tren kenaikan juga dialami Partai Golkar, PKB, dan Partai Demokrat yang di periode survei sebelumnya masing-masing hanya memperoleh dukungan 9,3 persen, 7,7 persen, dan 5,2 persen.

Hasil tersebut, lanjut dia, dilakukan dengan menggunakan simulasi langsung, yakni simulasi surat suara, dan tidak menanyakan simbol partai atau top of mind responden.

Di sisi lain, PPP terancam terlempar dari parlemen. Hal itu terungkap dalam hasil survei Indikator Politik Indonesia untuk periode 23 November–1 Desember.

Elektabilitas PDIP Tertinggi, PKB Kudeta Posisi Tiga, Indikator Politik melaporkan posisi kelima ditempati Partai NasDem dengan 6,3 persen, keenam Partai Demokrat (6 persen), ketujuh PKS (5,5). Selanjutnya adalah PAN (4,4 persen), dan PPP (2,6 persen).

Hasil itu membuat PPP terancam tidak lolos ke DPR RI 2024-2029 mengingat ambang batas parlemen (parliamentary threshold) sebesar 4 persen dari jumlah suara sah nasional.

Hendro mengatakan, sat ini, PPP masih memiliki 18 kursi di DPR usai meraih 4,52 persen atau sekitar 6,3 juta suara nasional di Pemilu Legislatif 2019.

Survei Litbang Kompas pada Agustus juga mencatat PPP tidak lolos ambang batas parlemen di Pemilu 2024 usai mendapatkan 1,6 persen suara.

Terkait hasil buruk di survei-survei, Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) PPP Sandiaga Uno menyentil menganggap hasil-hasil itu cuma mengintimidasi.

Menurut survei internal PPP, cawapres di 2019 ini menyebut partai berlambang Kakbah itu akan meraup 11 juta hingga 12 juta suara di Pemilu 2024.***


Warning: Undefined variable $args in /www/wwwroot/pemilunesia.com/wp-content/themes/umparanwp/widget/widget-related.php on line 47
Tutup