ftnews.co.id, Jakarta — Bakal calon presiden dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) Prabowo Subianto menyebutkan kemiskinan masih melanda para nelayan pesisir Indonesia.
Menurut Prabowo, masalah kemiskinan nelayan bersifat sistemik, yang selama ini terjadi adalah pendekatan falsafah neoliberal. Akibatnya tidak ada kesejahteraan karena hanya mengutamakan keuntungan swasta dan pribadi.
“Kita memang tidak bisa menghilangkan peranan swasta. Namun filosofi pendekatan national building harus ada keberpihakan pemerintah untuk menghilangkan kemiskinan, bukan kita serahan kepada pasar” tegas Prabowo, seperti dikutip FTNews, Senin (6/11/2023).
Ia paham bahwa neoliberal yakni mekanisme pasar yang berjalan, pemerintah tidak boleh intervensi terlalu banyak, hanya sebagai wasit. Ini, tegasnya, adalah pendekatan keliru.
Oleh karena itu, Prabowo mengatakan, ke depan pendekatan model neoliberal perlahan harus dihilangkan, dan harus ada keberpihakan pemerintah.
“Jadi ini masalahnya. Kita perlu pemerintah yang berpihak, kita hilangkan kemiskinan kalau perlu kita bagi kapal, bagi mesin, bagi jaring, kita bina mereka. Kita organisir kelompok-kelompok nelayan, kita bina kasih pelatih kita kendalikan,†ujar Prabowo.
Para pelatih tersebut menurut Prabowo berasal dari Indonesia yang mempunyai SDM unggul, para pakar termasuk anak-anak muda di fakultas yang bisa diberdayakan kemampuannya.
“Kita ambil anak-anak muda dari fakultas-fakultas untuk jadi manajer para nelayan. Kita harus aktif mengendalikan dan memimpin kebangkitan ekonomi dari bawah,†kata Prabowo.***
