RM.id Rakyat Merdeka – Universitas Sahid (Usahid) bekerja sama dengan Tourism Committee of Republic of Uzbekistan dan Kedutaan Besar Uzbekistan untuk Indonesia menyelenggarakan Uzbekistan Travel Trade Fair 2023, di Auditorium Prof Sukamdani Sahid Gitosardjono Universitas Sahid Jakarta, Selasa (8/8).
Vice President Sahid Group/Ketua Dewan Pembina Yayasan Sahid Jaya Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani mengatakan, dalam kegiatan ini, Usahid bekerja sama dengan Kementrian Pariwisata Uzbekistan mengadakan kerja sama bisnis gathering, terutama yang berkaitan dengan turism.
Undangan yang hadir pada Uzbekistan Travel Trade Fair 2023 terdiri dari perwakilan perhotelan, asosiasi pariwisata umrah dan haji seperti HIMPUH, AMPHURI, GHAPURA, ASITA, PHRI, tours & travel agent, penerbangan, hotel, dan halal lifestyle center. Yang hadir tidak hanya travel agent dari Indonesia tapi Uzbekistan.
Baca juga : Kementan Gandeng UGM Bangkitkan Produk Alsintan Dalam Negeri
“Tujuannya, supaya kedua negara bekerja sama saling menguntungkan di bidang pariwisata. Kita ketahui Uzbekistan tidak punya laut dan kita tidak punya salju, kenapa kita tidak bertukar pengalaman,” ucapnya, dalam keterangan yang diterima redaksi, Rabu (9/8).
Yang paling penting, lanjutnya, di Uzbekistan lahir tokoh-tokoh Islam antara lain, Imam Bukhori, Ibnu Sina, Naqsyabandi, dan Imam Al-Tarmizi. “Makam Imam Bukhori yang membantu menemukan adalah Bung Karno. Karena waktu Presiden Kurchev mau mengundang Presiden Soekarno ke Uzbekistan, beliau mau datang setelah ditemukan makan Imam Al Bukhori,” jelasnya.
Menurut Yanti, panggilan akrab Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani, Uzbekistan dan Indonesia memiliki hubungan sejarah dengan hadirnya Sukarno pada 1956 mengunjungi makam Imam Al-Bukhari di Samarkand. “Ini adalah kesempatan yang baik bagaimana presiden kita dikenal negara lain, dan mereka harus mengenal negara Indonesia,” imbuhnya.
Baca juga : Menteri Basuki Ingin Atlet Indonesia Go Internasional.
Selain dalam bidang traveling, kata Rektor Usahid Prof Kholil, kerja sama Universitas Sahid dengan Tourism Committee of Republic of Uzbekistan dan Kedutaan Besar Uzbekistan untuk Indonesia meliputi pembentukan Tourism Center of Uzbekistan, pertukaran SDM (dosen dan mahasiswa), publikasi dan riset bersama terkait pengembangan pariwisata.
“Universitas Sahid merupakan kampus swasta yang fokus pada kewirausahaan dan kepariwisataan. Acara ini bertujuan memberikan manfaat bersama-sama dalam mengembangkan wisata. Jadi, karena kita dalam bidang akademik, maka kita akan support dalam riset misalkan bagaimana mengemas destinasi yang tepat,” tuturnya.
Acara diskusi dihadiri para narasumber yaitu Sarwo Budi Wiryanti Sukamdani, Temur Mirzaev dan Norman Tahir dari Dewan Pengawas Gabungan Perusahaan Haji & Umrah Nusantara )GAPHURA) dengan moderator Kepala Pusat Kerjasama Internasional Usahid Rahtika Diana.
Baca juga : Presiden Majelis Nasional Vietnam Sowan Ke Jokowi
Diskusi membahas rencana pengembangan program wisata Muslim ke Uzbekistan maupun paket umrah plus wisata ke Uzbekistan. Selain diskusi, juga diadakan Business Meeting dengan para pelaku tourism dari Uzbekistan, terkait upaya untuk meningkatkan hubungan kerjasama di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif antara Indonesia dan Uzbekistan. Di tengah acara disajikan aneka kuliner khas masakan Uzbekistan.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
