- Advertisement -Newspaper WordPress Theme
NasionalPenerimaan Diri Jadi Hal Penting Bagi Pasien Kanker

Penerimaan Diri Jadi Hal Penting Bagi Pasien Kanker


Forumterkininews.id, Jakarta – Terdiagnosis kanker bagi perempuan bukanlah hal mudah. Perempuan harus bangkit dan melanjutkan hidupnya setelah terdiagnosis kanker. Salah satunya ialah penerimaan diri.

“Yang perlu dilakukan pertama adalah radical self-acceptance, penerimaan diri yang sangat radikal,” kata Pakar psikologi dan seksologi klinis Zoya Amirin M.Psi., FIAS di Jakarta dikutip Antara, Senin (30/10).

Ia mengungkapkan, sangat wajar perempuan sedih karena terdiagnosis kanker. Namun, mencerna dengan baik kesedihan sangatlah penting.

Bila rasa sedih dikelola dengan baik, secara perlahan penerimaan diri akan muncul dengan sendirinya. Sehingga perempuan pengidap kanker bisa bangkit dan melanjutkan hidupnya.

“Ketika kita bisa menerima kekurangan kita dan hal-hal yang harus kita perjuangkan ke depan, kita akan jadi lebih kuat menghadapi apapun ke depan,” ujar Zoya.

Psikolog lulusan Universitas Indonesia ini mengatakan, tiap orang yang mengalami hal buruk pasti membutuhkan waktu untuk pulih. Begitu pula dengan perempuan pasien kanker yang membutuhkan waktu menerima keadaannya.

Penerimaan diri sangat penting bagi perempuan yang mengalami kanker, apalagi saat usia muda dan belum menikah. Sebab, sebelum menghadapi pasangan yang dapat menerima kondisi mereka apapun keadaannya, mereka pun harus menerima dan memahami kondisi diri.

Anggota Asosiasi Seksologi Indonesia ini pun mengimbau perempuan untuk menjalani pengobatan medis daripada pencari pengobatan alternatif setelah terdiagnosis kanker. Ini akan memberi kesan bahwa mereka menepis fakta bahwa ada penyakit pada tubuhnya.

Merujuk data Globocan yang dirilis badan kesehatan dunia (WHO) pada 2020, jumlah pasien kanker di Indonesia bertambah 396.914 kasus baru, dan 234.511 kematian akibat kanker. 

Kemudian, BMJ Oncology mengungkapkan kasus kanker baru yang menginfeksi orang dewasa di bawah 50 tahun meningkat 79 persen dalam tiga dekade terakhir. Peneliti menemukan faktor genetik berperan dalam penyebaran kanker.

Pola makan yang tinggi garam, rendah buah dan susu, konsumsi alkohol, daging merah. Selain itu,  merokok juga menjadi faktor risiko utama menyebabkan kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun.





Source link

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exclusive content

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme

Latest article

More article

- Advertisement -Newspaper WordPress Theme