Forumterkininews.id, Jakarta – Pejuang kanker sangat membutuhkan dukungan orang sekitar. Dukungan keluarga, komunitas, dan sesama penyintas sangat penting untuk penderitanya.
Selebritas Shahnaz Haque mengatakan hal itu dalam Breast Cancer Awareness Month 2023 Kalbe Farma di Jakarta, dikutip Antara, Minggu (29/10).
“Karena kalau misalnya ada satu orang yang terdiagnosis kanker, yang terdampak bukan hanya dia saja, tapi juga satu keluarga,” kata Shahnaz Haque.
Duta Kanker Ovarium ini juga menyoroti dukungan dari komunitas dan penyintas kanker itu sendiri, selain dukungan keluarga. Mereka dapat berupaya memberikan semangat, nasihat, serta motivasi bagi para pengidap kanker.
“Apalagi, biasanya pejuang kanker lebih percaya dengan sesama penyintas kanker daripada dengan dokter karena mereka sudah melewati jalan tersebut, sehingga pasti lebih dipercaya daripada mereka yang hanya mengobati,” katanya.
Komunitas juga dapat berperan untuk melengkapi adalah keluarga atau teman. Mereka bisa menjaga penderita saat mereka kelelahan dalam mengurus pasien kanker.
Lebih lanjut, diagnosis kanker bukan hanya bukan hanya persoalan fisik. Namun juga berdampak pada aspek finansial, hubungan antarpribadi, komunikasi, dan kesehatan mental bagi pejuang kanker dan keluarganya.
“Kanker itu perjalanan panjang, bukan perjalanan sebulan atau bulan dua saja,” ujarnya
Selain dukungan keluarga, ia juga menyoroti pentingnya peran sebaya pejuang dan penyintas kanker serta komunitas kanker. Mereka bisa memberi bantuan dan menyemangati pejuang kanker yang tentunya butuh nasihat dan motivasi.
Salah satu peran komunitas dan penyintas kanker adalah untuk memotivasi penderita kanker supaya terus punya semangat dan menasihati pendampingnya (caregiver) untuk melakukan tugasnya dengan baik.
Pasien Kanker Bertambah
Merujuk data Globocan yang dirilis badan kesehatan dunia (WHO), pada 2020 jumlah pasien kanker di Indonesia bertambah 396.914 kasus baru, dan 234.511 kematian akibat kanker.
Kemudian, BMJ Oncology mengungkapkan kasus kanker baru yang menginfeksi orang dewasa di bawah 50 tahun meningkat 79 persen dalam tiga dekade terakhir. Peneliti menemukan faktor genetik berperan dalam penyebaran kanker.
Namun, pola makan yang tinggi garam, rendah buah dan susu, konsumsi alkohol, daging merah. Selain itu, merokok juga menjadi faktor risiko utama menyebabkan kanker pada kelompok usia di bawah 50 tahun.