Forumterkininews.id, Tokyo- Pengguna kendaraan listrik kian masif beberapa tahun terakhir. Meski demikian pengguna tidak menggunakan kendaraan listrik menjadi kendaraan utama, melainkan mobil kedua.
Hal ini President & Executive Chief Engineer Toyota Daihatsu Engineering & Manufacturing Yoshinki Konish ungkapkan.
“Kami melihat, setelah berdiskusi dengan konsumen, mobil listrik mereka adalah mobil kedua atau ketiga,” katanya di Jepang dikutip Antara, Senin (30/10).
Kondisi ini merupakan hal umum terjadi di negara Asia. Pengguna menggunakan kendaraan utama untuk bepergian jauh lintas kota bahkan lintas pulau.
Sementara, mobil kedua hanya pengguna gunakan di dalam kota saja. Ini terjadi lantaran faktor biaya listrik begitu mahal dan stasiun pengisian kendaraan listrik belum memadai.
“Konsumen punya kalkulasi sendiri, dimana sebagai mobil kedua atau ketiga, mobil listrik adalah yang terbaik,” katanya.
Jarak tempuh kendaraan listrik begitu menjadi masalah para konsumen. Mengingat kendaraan listrik ini hanya menjadi pengganti.
“Kami juga bertanya pada konsumen, bagaimana dengan masalah jarak tempuh? Mereka tidak memiliki komplain,” jelas Yoshinki.
Namun demikian, tidak berarti kendaraan listrik tidak dapat menjadi kendaraan utama. Butuh waktu untuk transisi dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik.
Seluruh perusahaan otomotif, kata Yoshinki, dan pemangku kebijakan tengah berupaya menekan harga kendaraan listrik, khususnya materai. Komponen ini menjadi komponen utama yang termahal.
Selain itu, produksi lokal suku cadang terus pemerintah tingkatkan untuk menekan harga jual kendaraan listrik.
“Untuk menerima kendaraan listrik hingga merata ke penjuru negeri, tentu membutuhkan waktu yang lebih panjang, mengingat perihal infrastruktur, biaya baterai, biaya kendaraan dan lain-lain,” imbuh Yoshinki.
Faktor di atas masih terus digenjot agar masyarakat tidak lagi menggunakan kendaraan listrik menjadi mobil kedua, melainkan kendaraan utama.