RM.id Rakyat Merdeka – Lembaga survei Political Statistics (Polstat) Indonesia merilis hasil survei terbaru ihwal bursa Capres 2024. Di sisa waktu enam bulan menjelang coblosan, survei membuktikan gap atau selisih keunggulan Prabowo Subianto atas Ganjar Pranowo semakin lebar.
“Dalam berbagai format pertanyaan dan simulasi, elektabilitas Prabowo terus unggul. Bahkan khusus dengan Ganjar, gap elektabilitasnya kian melebar dari waktu ke waktu,” ujar Peneliti Senior Polstat Indonesia, Apna Permana, saat merilis hasil survei, Rabu (9/8).
Apna merincikan, keunggulan Prabowo dapat dilihat dari hasil pertanyaan terbuka atau top of mind tentang siapa tokoh nasional paling layak menggantikan Presiden Jokowi.
Hasilnya, sebanyak 28,8 persen menyebut nama Prabowo Subianto. Dikejar Ganjar Pranowo di posisi kedua dengan 13,7 persen dan Anies Baswedan di angka 12,9 persen. Setelah itu muncul nama-nama seperti Ridwan Kamil, Erick Thohir, Agus Harimurty Yudhoyono (AHY), Mahfud MD, namun persentasenya tidak signifikan.
Baca juga : Survei SPIN: Elektabilitas Prabowo Terus Meroket
Selanjutnya, ketika responden diajukan pertanyaan tertutup siapakah yang akan dipilih dari 10 nama tokoh yang ditawarkan Polstat Indonesia. Hasilnya, Prabowo di pucuk dengan 34,5 persen, Ganjar sebesar 19,9 persen dan Anies kalah tipis dengan 19,6 persen.
“Di posisi berikutnya adalah nama-nama seperti Ridwan Kamil, Agus Harimurty Yudhoyono, Erick Thohir, Sandiaga Uno, Puan Maharani, Airlangga Hartarto dan Muhaimin Iskandar, namun lagi-lagi elektabilitasnya tidak signifikan,” katanya.
Menariknya, elektabilitas Prabowo semakin menguat ketika Polstat Indonesia membuat simulasi Pilpres hanya diikuti tiga nama saja.
Tatkala kepada responden diajukan pertanyaan, siapakah yang akan dipilih jika saat ini dilaksanakan Pilpres dan hanya diikuti oleh Prabowo, Ganjar, dan Anies.
Baca juga : SPIN: Elektabilitas Kokoh Di Puncak, Prabowo Kerek Kepuasan Pemerintahan Jokowi
“Sebanyak 41,2 persen responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 27,0 persen memilih Ganjar dan 26,9 persen memilih Anies. Sementara 4,7 persen responden menyatakan belum punya pilihan,” katanya.
Terakhir, ketika Polstat Indonesia membuat simulasi head to head, semakin terlihat dominasi Prabowo Subianto atas Ganjar dan Anies. Ketika responden diajukan pertanyaan siapakah yang akan dipilih apabila Pilpres dilaksanakan saat ini dan hanya diikuti oleh Prabowo dan Ganjar, sebanyak 53,5 persen menjatuhkan pilihannya pada Prabowo, lalu 34,7 persen memilih Ganjar dan sisanya 11,8 persen mengaku belum punya pilihan.
Survei membuktikan, dibandingkan dengan dua hasil survei Polstat Indonesia sebelumnya, gap atau jarak elektabilitas Prabowo dan Ganjar menunjukkan indikasi semakin melebar. Apabila pada survei bulan Februari 2023 gap elektabilitas Prabowo-Ganjar secara head to head baru sebesar 12,4 persen, kemudian pada survei Mei 2023 gap tersebut melebar menjadi 16,5 persen dan pada survei Polstat Indonesia Agustus 2023 ini melebar lagi menjadi 18,8 persen.
Apna menjelaskan faktor-faktor penyebab melebarnya gap antara Prabowo dengan Ganjar. Yaitu, terjadinya arus migrasi massa Jokowi dan pemilih PDI Perjuangan kepada Prabowo.
Survei Polstat Indonesia kali ini dilakukan medio 28 Juli- 4 Agustus 2023 di 34 provinsi di Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh penduduk Indonesia yang minimal sudah berusia 17 tahun dan memiliki E-KTP.
Jumlah sampel sebesar 1200 responden diperoleh melalui teknik pengambilan sampel secara acak bertingkat. Batas kesalahan +/- 2,8 persen dan pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik wawancara tatap muka langsung dengan responden berpedoman kuesioner.
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram “Rakyat Merdeka News Update”, caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.